Sukses

Meneropong Prospek Kalbe Farma di Antara Saham Farmasi

Kalbe Farma memiliki keunggulan di inovasi produk, diferensiasi produk, biaya promosi dan iklan.

Pertumbuhan industri farmasi di Indonesia berpotensi membaik ke depan. Hal itu didukung dari pertumbuhan kelas menengah yang penduduknya ingin lebih sehat sehingga pertumbuhan pasar farmasi akan lebih baik lagi. Selain itu, daerah-daerah juga kian memberi jaminan kesehatan kepada penduduknya.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adji Joe menilai, perhatian kepada aspek kesehatan itu akan mendorong pertumbuhan farmasi. Pertumbuhan industri farmasi berpotensi capai kisaran 15%-16% per tahun. Saat ini, belanja kesehatan di Indonesia masih rendah dibandingkan Singapura dan Malaysia. Akan tetapi total pasar farmasi domestik masih lebih tinggi. Dalam riset PT Investa Saran Mandiri, di Indonesia terdapat 200 perusahaan farmasi. Perusahaan farmasi ini pun tumbuh pesat.

Saat ini, beberapa perusahaan farmasi besar antara lain Kalbe Farma, Tempo Scan Pacific, Kimia Farma, Indofarma, Pyridam Farma. Empat perusahaan farmasi asing lain yang besar yaitu Darya Varia, Merck Indonesia, Schering Plough Indonesia, dan Taisho Pharmaceutical Indonesia.

Salah satu emiten farmasi yang menjadi perhatian yaitu PT Kalbe Farma Tbk. Dalam riset PT Investa Saran Mandiri, saham PT Kalbe Farma Tbk cenderung menjadi pemimpin di sektor farmasi. Kiswoyo mengatakan, Kalbe Farma Tbk memiliki keunggulan di inovasi produk, diferensiasi produk, biaya promosi dan iklan. Selain itu, PT Kalbe Farma Tbk yang menganggarkan biaya riset juga membantu perseroan di sektor farmasi.

"Perubahan yang signifikan pada sisi riset dan pengembangan produk baru dari Kalbe Farma membawa keuntungan tersendiri bagi perusahaan tersebut," ujar Kiswoyo dalam analisanya, Selasa (1/10/2013).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, PT Kalbe Farma Tbk mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 921,98 miliar hingga semester pertama 2013 dari periode semester pertama 2012 sebesar Rp807,30 miliar. Penjualan bersih perseroan naik menjadi Rp7,42 triliun pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai Rp6,24 triliun.

Selain itu, perseroan mencatatkan beban penelitian dan pengembangan mencapai Rp63,54 miliar pada semester pertama 2013 dari periode semester pertama 2012 senilai Rp47,73 miliar. Khusus penelitian dan pengembangan, perseroan menganggarkan dana sekitar Rp4,49 miliar pada semester pertama 2013 dari semester pertama 2012 senilai Rp2,85 miliar.

Rekomendasi

Dengan potensi dan peluang tersebut, Kiswoyo merekomendasikan buy untuk saham PT Kalbe Farma Tbk. Target harga saham PT Kalbe Farma Tbk di level Rp1.700 per saham. (Amh/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.