Sukses

Jemaah Haji Ikut Tumbangkan Rupiah

Rata-rata kebutuhan dolar jemaah haji bisa mencapai US$ 600 juta hingga US$ 700 juta per tahun.

Tekanan rupiah tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Selain sentimen regional dan global, pergerakan rupiah dipengaruhi masuknya musim haji. Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang menunaikan haji, permintaan dolar diperkirakan akan meningkat relatif tajam.

"Bagini saja diperhatikan dalam setiap tahun pada waktu menjelang haji, sekitar dua minggu atau tiga minggu sebelumnya itu pasti permintaan terhadap dolar akan naik, itu pasti," ungkap Chief Econom Bank Danamon, Anton Gunawan di Kantor Pusat Bank Danamon, Jakarta, Senin (1/10/2013).

Anton menjelaskan, rata-rata kebutuhan dolar jemaah haji bisa mencapai US$ 600 juta hingga US$ 700 juta per tahun. Dana tersebut nantinya akan banyak terserap untuk operasional para jemaah haji mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

Dengan jumlah jemaah haji mencapai sekitar 300 ribu orang dan kebutuhan dolar AS masing-masing mencapai US$ 3.000-4.000, setidaknya diperlukan dana berkisar antara US$ 900 juta hingga US$ 1,2 miliar. "Sebagian itu pasti sudah ada dananya, sebagain lagi belum," kata dia.

Sebagai informasi, rupiah hari ini ditutup menguat sebesar 1,3% menjadi Rp 11.495 per dolar AS berdasarkan situs IMQ21. Hal ini terjadi akibat pengaruh data dari BPS yang menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK)

Pada bulan September terjadi deflasi sebesar 0,35% dan neraca transaksi perdagangan pada bulan Agustus surplus USD$132,4 juta.(Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini