Sukses

Muhaimin Akui Ikut Seleksi CPNS Butuh Modal Besar

"Tes kesehatan saja biayanya bisa sampai Rp 1,5 juta. Padahal hanya tahap administrasi," jelas Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyoroti soal banyaknya persyaratan yang diwajibkan bagi para pelamar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal itu dinilai hanya akan memberatkan calon pelamar serta membuang waktu dan biaya bagi calon pelamar pekerjaan tersebut.

"Padahal ini baru pada tahap seleksi administrasi," kata Muhaimin di Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Dia menilai terlalu banyak pungutan tidak perlu yang harus dibayar pelamar, misalnya untuk mengurus kartu kuning. Pelamar harus ke RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. Secara teori, pembuatan kartu kuning itu bebas biaya, tetapi kenyataannya di lapangan sangat berbeda.

"Belum lagi harus tes kesehatan yang biayanya bisa sampai Rp 1,5 juta. Ini padahal hanya tahap administrasi," jelasnya.

Muhaimin mengatakan, sebaiknya persyaratan ini dibebankan tidak pada tahap awal perekrutan, melainkan setelah beberapa tahap menuju penerimaan pegawai sehingga tidak banyak calon pelamar yang buang biaya sia-sia.

"Nanti kalau sudah lolos baru dikenakan persyaratan-persyaratan itu, sehingga tidak ada kemubaziran," katanya.

Oleh sebab itu, dia menghimbau agar perusahaan atau instansi pemerintah untuk memberikan keringanan sehingga hal tersebut bisa membuka peluang yang lebih besar bagi para pelamar.

"Ini harus benar-benar meringankan, agar murah dan mudah juga harus sesuai dengan regulasi yang diatur oleh pemerintah," tandas Muhaimin. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.