Sukses

Kredit Bermasalah Makin Banyak, Ada Apa Ya?

Munculnya gejala kredit bermasalah ditemukan setelah BI melakukan sejumlah exercise terhadap seluruh perbankan di tanah air.

Bank Indonesia (BI) mencatat adanya peningkatkan kredit bermasalah (Nett Performing Loan/NPL) dalam beberapa bulan terakhir. Kredit bermasalah ini tersebar mulai dari pembayaran kredit yang tidak tepat waktu hingga pembayaran angsuran kredit yang tak sesuai jumlah yang ditentukan.

Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengakui peningkatan NPL ini terjadi akibat naiknya suku bunga akibat kenaikan BI rate yang diputuskan bank sentral beberapa waktu lalu.

"Kami memahami kalau ada kenaikan suku bunga biasanya diikuti dengan kenaikan NPL, apalagi pada saat yang sama kegiatan ekonomi melambat," kata Halim di Gedung BI, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Munculnya gejala kredit bermasalah di sejumlah perbankan ditemukan setelah bank sentral melakukan sejumlah exercise terhadap seluruh perbankan mulai dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun bank-bank besar layaknya bank-bank BUMN. Tanpa menyebutkan detil dari rasio NPL, mayoritas kenaikan rasio kredit bermasalah bersumber dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Jika diperlukan kita akan lihat respon selanjutnya. Tetapi kenaikan juga tidak menghawatirkan dalam arti banknya masuk ke pengawasan intensif atau apa itu tidak ada. Ini kecil sekali kenaikannya, tapi tetap kita perhatikan. Mungkin ada daerah tertentu yang terkena dari pelambatan tadi, sehingga tidak begitu baik kinerja keuangannya," pungkas Halim.

Meski mengakui adanya peningkatan, Halim menegaskan, bank sentral  otimistis rasio tingkat kredit bermasalah tersebut akan tetap berada di bawah 1% hingga akhir 2013. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.