Sukses

17 Oktober Makin Dekat, Dunia Cemas AS Resesi Karena Utang

Tenggat waktu pagu utang Amerika Serikat (AS) pada Kamis (17/10/2013) membuat masyarakat dunia ketar-ketir.

Tenggat waktu pagu utang Amerika Serikat (AS) kian dekat. Tepatnya pada Kamis (17/10/2013), negara Adidaya tersebut harus melakukan pembayaran utangnya jika tak mau terjadi gagal bayar (default).

Namun, belum ada titik temu antara Kubu Demokrat, pendukung Presiden Barack Obama dengan Kubu Republik membuat negara ini terancam mengalami gagal bayar. Kondisi ini pun membuat masyarakat dunia ketar-ketir.

Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, misalnya. Melansir laman BBC, Senin (14/10/2014) mengingatkan jika Amerika Serikat gagal membayar utang-utangnya, dunia bisa jatuh ke dalam resesi.

Sebab itu dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ABC pada program Meet the press, Lagarde mengatakan Amerika sekarang harus menaikkan pagu utang sebelum tenggat waktu pada Kamis (17/10).

"Gagal bayar akan menjadi gangguan, yang menyebabkan ketidakpastian dan kurangnya kepercayaan terhadap AS. Itu berarti gangguan besar di seluruh dunia dan kita kena risiko terpuruk lagi dalam resesi," katanya.

Pada awal Oktober ini, Lagarde juga sempat menyatakan kekhawatiran terhadap kebuntuan soal pagu utang ini dan mendesak penyelesaian secepat mungkin.

Senada, Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, mengungkapkan kekhawatirannya atas situasi tersebut. Dia memperingatkan bahwa Amerika Serikat "beberapa hari lagi akan berhadapan dengan momen yang berbahaya" karena krisis utang pemerintahnya.

Kim mendesak pembuat kebijakan AS segera mencapai kesepakatan untuk menaikkan pagu utang sebelum tenggat waktu. Jika tidak, dia mengatakan hal tersebut akan menjadi "bencana" untuk dunia.

"Semakin dekat dengan tenggat waktu, akan ada dampaknya akan semakin besar kepada negara berkembang. Tindakan yang lambat bisa mengakibatkan kenaikan suku bunga, jatuhnya kepercayaan dan perlambatan pertumbuhan," kata Kim, yang berbicara pada pertemuan tahunan Bank Dunia di Washington.

Sampai akhir pekan ini, diketahui Pimpinan Demokrat dan Republik gagal memperoleh kesepakatan pada pertemuan yang berlangsung pada Sabtu (12/10/2013) kemarin.

Melansir laman Voice of Indonesia, sebuah usul Senat untuk membahas rancangan undang undang yang diusulkan Partai Demokrat  guna meningkatkan pagu pinjaman negara sampai tahun 2014 dan menghentikan penutupan pemerintah, telah gagal.

Kegagalan karena rencana itu tidak mengikutsertakan pemotongan anggaran atau perubahan dalam undang undang layanan kesehatan yang disahkan Presiden, yang ingin diubah Republik.

Tokoh senat dari partai Demokrat dan pemimpin mayoritas Harry Reid, mengatakan ia heran atas hasil pemungutan suara itu.

"Anda tahu, saya mengajukan sebuah rancangan undang undang hari ini, untuk memperpanjang pagu utang selama satu tahun. Sulit bagi saya untuk memahami, namun setiap anggota Partai Republik, memberikan suara untuk menolaknya," kata Reid.

Setelah voting, tokoh senator Demokrat menuju Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Obama.

Senator Republik Susan Collins dan anggota senat dari kedua partai sedang membahas sebuah proposal untuk meningkatkan pagu pinjaman pemerintah hingga bulan Januari, membuka kembali operasi pemerintah selama enam bulan, dan melakukan perubahan kecil terhadap undang undang layanan kesehatan yang disebut Layanan Kesehatan Terjangkau.

Reid mengatakan rencana Collins tampaknya tidak akan mengalami kemajuan. Ia menambahkan, "Susan Collins adalah salah satu senator favorit saya, apakah dia dari partai Demokrat atau Republik.  Saya menghargai upayanya untuk mencari kesepakatan. Namun rencana yang diusulkannya dan yang saya sudah baca, tidak akan berkembang dalam tahapan ini."

Reid dan tokoh senat dari partai Republik, pemimpin Minoritas Mitch McConnell, telah berunding sejak hari Jum’at untuk membuka kembali kegiatan pemerintah dan menghindari gagal bayar.(Nur)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini