Sukses

5 Tahun Mangkrak, Proyek Monorel Jakarta Kembali Dilanjutkan

PT Jakarta Monorail secara resmi melakukan pemasangan tiang pancang (ground breaking) monorel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Setelah 5 tahun terbengkalai, akhirnya proyek monorel Jakarta bakal segera terwujud. PT Jakarta Monorail secara resmi melakukan pemasangan tiang pancang (ground breaking) monorel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Acara tersebut diresmikan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Komisaris Utama Jakarta Monorail Edward Soeryadjaya dengan memuli tahap awal sepanjang jalur hijau (green line) yang menghubungkan kawasan Kuningan hingga Palmerah.

Green Line akan terbentang sepanjang 14,3 kilometer (km) dengan 16 stasiun dari Palmerah ke Kuningan via Sudirman. Jalur hijau akan rampung dalam kurun waktu 3 tahun. Sedangkan tahap kedua, pembangunan jalur biru atau Blue Line sepanjang 13,7 km dengan 14 stasiun dari Stasiun Kampung Melayu sampai Grogol, Jakarta Barat. Target penyelesaian jalur biru sekitar 4 tahun.

"Syarat dan kondisi untuk melnjutkan pembangunan proyek monorel Jakarta telah terpenuhi sehingga kami bisa segera melakukan kegiatan konstruksi. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta selama konstruksi berlangsung," kata Edward saat ditemui dalam acara ground breaking monorel Jakarta di Taman Tugu 66, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/10/2013).

Sementara itu, Jokowi yang hadir mengenakan kemeja putih tanpa banyak berkomentar langsung meresmikan proyek transportasi massal yang akan menjadi kebanggaan warga Ibukota dan Indonesia.

"Setelah 5 tahun terbengkalai, dengan mengucap Bismillahirohmanirrahim, proyek monorel Jakarta oleh Jakarta Monorail resmi dilanjutkan kembali," tandas dia dan bergegas melakukan ground breaking.

Selain peresmian proyek, Jakarta Monorail juga meneken perjanjian awal dengan China CNR Corporation Limited (CNR) untuk pengadan kereta monorel. CNR adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik China yang bergerak di bidang manufaktur, salah satunya sistem mass rapid transit (MRT).

Direktur Teknis Jakarta Monorail, Rosa Bovanantoo menambahkan, pemprov DKI Jakarta memang sangat serius melalui kepemimpinan Jokowi untuk mengembangkan transportasi massal, seperti monorel, MRT, dan busway.

"Karena beliau (Jokowi) sudah paham bahwa kurang dari 5 tahun, Jakarta akan stuck. Makanya kita harus menciptakan kebiasaan menggunakan transportasi publik," ucapnya.

Dia mengkhawatirkan, proyek pembangunan monorel akan terkendala berbagai masalah, termasuk risiko politik, investasi swasta dan risiko kurs mata uang. "Tapi Direktur Utama Jakarta Monorail, John Aryananda cukup pandai untuk melakukan restrukturing, terutama mencermati risiko investasi swsta yang cukup besar," pungkas Rosa. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.