Sukses

9 Pertanyaan Penting Sebelum Ikutan Investasi Perusahaan Baru

Ketika ingin berinvestasi di sebuah perusahaan baru berdiri, ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian investor.

Sebelum Anda melakukan investasi, sebaiknya Anda berpikir matang dan benar-benar mengetahui investasi yang ingin Anda jalankan. Termasuk bila Anda ingin berinvestasi di perusahaan baru berdiri. Investasi di perusahaan baru berdiri bisa memberikan keuntungan baik, dan sebaliknya juga bisa sangat menimbulkan kerugian besar.

Itu semua tergantung pada apakah Anda dapat mengajukan pertanyaan yang tepat sebelum mengambil keputusan. Banyak investor mengajukan pertanyaan yang tepat untuk setiap pemilik perusahaan baru selama proses due dilegence.

Anda harus mulai menyelidiki latar belakang orang di balik perusahaan itu, ide dan dana yang berhubungan dengan awal perusahaan itu berdiri, sebelum ada memutuskan untuk menandatangani. Ingat, pemilik harus dapat menambah nilai usahanya. Mengutip dari Buzzle.com, Minggu (20/10/2013).

Berikut pertanyaan yang diharapkan dapat memandu sebelum berinvestasi di perusahaan baru:

1. Berapa banyak uang yang digelontorkan dan apa yang akan menjadi keuntungan?

Seperti investor lain, Anda harus menanyakan hal yang sulit tentang berapa banyak uang yang ditanamkan untuk tahu risikonya. Karena di perusahaan baru tentu tidak ada pengembalian jaminan. Risiko bisnis akan menjadi kerugian lebih dalam jika tidak menimbangnya dengan baik. Oleh karena itu, jangan mengambil risiko lebih dari apa yang Anda mampu.

Anda harus juga memeriksa berapa laba atas investasi yang telah dilakukan, dan harus memahami kalau itu perusahaan baru. Bila dalam perhitungan Anda tidak menunjukkan pengembalian yang bagus maka Anda harus memikirkan kembali tentang investasi di perusahaan baru.

2. Siapa investor lain dan berapa banyak telah investasi untuk perusahaan baru itu?

Jika Anda menemukan bahwa ada investor lain yang telah menerima tawaran itu, maka Anda mungkin layak mengambil risiko. Mempelajari tabel modal akan memberitahu Anda tentang jumlah investor. Sebagai investor, Anda sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh pemilik yang mengesankan promosi penjualanya dan memberitahu Anda kalau hanya Anda yang menjadi investor mereka saja.

Sebuah perusahaan baru dan kecil mestinya tidak memerlukan banyak investasi. Hal penting bahwa ada lebih dari dua dan tiga investor sehingga jika ada kasus kerugian bebannya dapat dibagi. Hal ini dapat mengurangi tekanan keuangan pada investor individu. Ingat jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang yang sama.

3. Bisnis apa yang dilakukan dan siapa pemiliknya?

Pertama dan terpenting, Anda harus memahami kegiatan bisnis. Anda harus mengetahui produk dan jasa yang ditawarkan, apa target pasar perusahaan tempat Anda berinvestasi, dan bagaimana produk atau jasa uniknya, dan bagaimana jika permintaan mereka terus meningkat. Ini akan memberi Anda gambaran tentang fungsi bisnis. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pemilik memiliki keterampilan kewirausahaan untuk mengarahkan bisnisnya agar sukses.

4. Bagaimana pemilik menghitung dana yang diperlukan untuk memulai usahanya?

Sebagai investor yang bertanggung jawab, Anda harus tahu bagaimana si pemilik mengelola dan jumlah dana untuk investasinya. Dia pastinya memiliki beberapa anggaran bersama untuk mempersiapkan rencana keuangan dalam bisnisnya. Ini dilakukan untuk mengesankan Anda, tetapi Anda harus bertanya kepadanya tentang cara dan bagaimana ia mencapai jumlah itu.Cobalah untuk menegosiasikan jumlahnya. Namun, jika Anda tidak yakin tentang jumlah investasi, atau cara hitungnya, disarankan untuk tidak melompat ke usaha itu.

5. Bagaimana agar dapat terhubung dengan tiga pelanggan Anda?

Idealnya, Anda dapat mengunjungi tiga pelanggan terbaik yang memberikan bisnis maksimal bagi perusahaan ini. Anda harus mengenal siapa mereka, bagaimana perusahaan mampu mencari dan meyakinkan mereka? Apa yang mereka pikirkan tentang produk dan layanan? Anda juga harus mengetahui bila pelanggan puas dengan produk dan layanan. Kepuasan pelanggan dapat membuat hubungan bisnis dengan pemilik menjadi baik. Ini akan memberitahu Anda tentang keuntungan usaha.

6. Bagaimana memonitor pertumbuhan bisnis?

Anda harus meminta kepada pemilik untuk memiliki sistem pelaporan dan mekanisme tentang kemajuan dan pengembangan bisnis. Anda sebagai investor juga ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Kalau perusahaan-perusahaan publik harus melaporkan hasil bisnisnya secara kuartalan dan tahunan. Akan tetapi perusahaan swasta yang baru memulai usaha tidak memiliki persyaratan wajib itu. Oleh karena itu, Anda sebagai investor harus mengawasi arah dari perusahaan baru itu, sehingga Anda tahu investasi Anda akan tampil lebih baik.

7. Apa rencana untuk pendanaan di masa depan?

Anda harus yakin dengan model pendapatan perusahaan, dan kemampuannya untuk bekerja. Anda harus mempertanyakan ke pemilik tentang sumber-sumber untuk mengumpulkan dana di masa depan. Pemilik tidak bisa selalu bergantung pada Anda untuk kebutuhan keuangan perusahaan berkembang ini.

Anda mungkin tidak selalu dapat berinvestasi dalam jumlah besar. Salah satu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan modal dengan memanfaatkan pinjaman. Jika perusahaan memiliki basis pelanggan yang stabil dengan pendapatan baik, pendanaan masa depan seharusnya tidak menjadi masalah.

8. Bagaimana saya mendapatkan kembali uang dan kapan?

Anda harus memiliki exit strategy bisnis yang jelas untuk diri sendiri. Investasi yang telah ditanamkan diharapkan dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, Anda harus menyebutkan klausul dalam dokumen tentang periode penarikan jika dana Anda menyimpan dalam waktu jangka panjang. Anda juga harus tahu mengenai waktu distribusi dan pengembalian modal saat Anda memutuskan untuk menariknya. Anda juga harus memeriksa apakah ada pilihan saham yang tersedia untuk Anda.

9. Bagaimana penjualan dan pendapatannya (sejarah keuangan)?

Sebelum mengambil keuntungan investasi, Anda harus mengetahui dokumen keuangan untuk mengerti jika perusahaan telah mencatatkan keuntungan. Anda juga harus mengetahui proyeksi, pendapatan, dan penjualan. Lalu memahami aset, kewajiban, biaya pengembangan, dan pengelolaan pendapatan. Sering kali pemilik yang menipu suka memproyeksikan angka berbeda dalam dokumen keuangan agar Anda mau berinvestasi dalam usahanya.

Oleh karena itu, jika Anda tidak dapat memahami dokumen keuangan sebaiknya dokumen keuangan itu dievaluasi oleh akuntan profesional. Begitu ada verifikasi mengenai posisi keuangan, perusahaan baru itu terlihat menguntungkan dan informasi yang diwakili di dalamnya ada asli maka Anda akan lebih yakin tentang investasi Anda.

Selain pertanyaan-pertanyaan itu, Anda juga harus bertanya tentang tim penanganan usaha, dokumen hukum yang terkait dengan bisnis, penasihat dan biaya akuisisi. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.