Sukses

Malaysia Nyaris Ambil Hak Paten Produk Bioteknologi RI

Salah satu produk hasil ciptaan anak bangsa hampir diambil alih hak patennya oleh Malaysia.

Pembajakan hak cipta kebudayaan atau produk bangsa Indonesia seperti tidak henti-hentinya terjadi. Salah satu produk hasil ciptaan anak bangsa yang hampir diambil alih hak patennya adalah bioteknologi seperti pupuk dan nutrisi organik. Kedua produk hampir saja diambil alih oleh Malaysia.

"Produk itu hasil peneliti independen dari Madiun, hampir diambil Malaysia. Dia itu juara satu hasil IKM terbaik," ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2013).

Kejadian ini, lanjut Saedah disebabkan karena lamanya proses untuk mendapatkan hak paten yang membutuhkan waktu sekitar 2 tahun mulai dari penetapan merek hingga mendapatkan hak paten. "IKM itu suka misses antara merek dan paten," kata Euis.

Dia menjelaskan, padahal untuk mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) tidak membutuhkan biaya yang mahal. "HAKI itu gratis, sampai dengan mengajukan dokumen ke Kumham (Kementerian Hukum dan HAM) itu gratis, misal mau daftar paten, itu penulisan drafting di-guide perindustrian gratis. Tapi di Kumham ada biaya memang. Tetapi kita punya klinik HAKI," tutur Euis.

Saedah mengatakan, hingga saat ini telah ada sekitar 200 produk yang telah mendapatkan hak merk, namun kurang dari 5 produk yang mendapat hak paten lantaran karena proses yang panjang. "Memang tidak mudah untuk paten itu. Yang sedang proses itu pengawetan makanan, lukisan pasir, proses dan bioteknologi," kata Euis. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini