Mau Bangun SPBU, Pemda Disuruh Rajin Menabung

PT Pertamina (Persero) mengimbau pemerintah daerah untuk menyisihkan dananya guna membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah terpencil.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya yakin kebijakan menyisihkan uang dari Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dapat mempercepat pembangunan SPBU yang akhirnya mempermudah masyarakat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga normal.

"Untuk mempercepat saya mengimbau teman Pemda menyisihkan  APBD-nya untuk membangun infrastruktur BBM, membangun SPBU, Pertamina menyediakan BBM-nya," kata Hanung, di terminal BBM Ragion VIII, Jaya Pura, Papua, Minggu (27/10/2013).

Hanung menjelaskan, Pertamina selama ini mematok harga BBM bersubsidi di wilayah Papua sama seperti daerah lainnya di Indonesia. untuk BBM jenis solar, harga yang dipatok adalah Rp 5.500 per liter dan Rp 6500 untuk premium. Sedangkan jika ditemukan harga lebih dari yang ditentukan pemerintah dipastikan BBM bersubsidi tersebut berasal dari pedagang eceran.

" Harga Jaya Wijaya dan kabupaten Wamena, kita pastikan sama harganya. jadi ongkos angkut membuat BBM Rp 20 per liter, Wamena 8.000, yang diatas adalah harga pelosok yang diangkut pedagang, kemungkinan atau BBM non subsidi," ungkapnya.

Dalam kurun wakti sebulan tercatat sudah ada 17 kapal pemasok BBM di wilayah Papua yang mengisi tujuh terminal BBM dan 100 SPBU. Untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah tersebut, Pertamina juga akan menambah tangki pendam.

"Untuk terminal BBM satu bulan 17 kapal dari Wayamik untuk di Papua Papua Barat tujuh terminal dan 6 DPPU pengisian pesawat udara, 100 SPBU. Kedepan terus kita kembangkan tahun depan kita kembangkan tangki timbun BBM Jayapura, Sentani, Timika dan Marauke, itu untuk memastikan penyaluran dengan baik," pungkasnya. (Pew/Shd)