Sukses

Infrastruktur Belum Memadai Buat Biaya Transportasi Melonjak

Pertumbuhan ekonomi Indonesia belum dirasakan merata hingga ke daerah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dinilai belum disertai pemerataan ekonomi hingga ke daerah-daerah. Hal itu dikarenakan Indonesia telanjur menganut pola pusat pertumbuhan di Jawa untuk kemudian melakukan distribusi ke daerah-daerah.

Sementara pilihan seperti itu tidak disertai dengan pembangunan infrastruktur yang mendukung distribusi.


"Memang basis produksi kita masih terpusat di Jawa, padahal sumber daya alam dan sumber energi terdapat di pulau-pulau luar Jawa. Akibatnya kebutuhan transportasi bahan baku dan bahan energi ke Jawa serta distribusi ke daerah selalu tinggi," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, Senin (28/10/2013).

Menurut Suryo, redistribusi lokasi industri ke daerah dan mengembangkan industri di daerah sesuai dengan sumber daya alam yang ada didaerah sangat perlu dilakukan. Dia mencontohkan, pabrik semen pada umumnya dikembangkan di Jawa padahal banyak daerah yang juga memiliki bahan baku semen.

"Daerah harus mampu menarik investasi, terutama investasi nasional untuk mengembangkan potensi alam didaerah dan membangun sarana produksi barang-barang konsumsi di daerah," kata Suryo.

Di sisi lain, konektivitas yang diinginkan seharusnya dibangun berdasarkan penetapan pusat-pusat pertumbuhan di semua kawasan Indonesia.

Maka dia menilai, investasi di bidang kelautan di banyak wilayah selama ini tertinggal seperti bagian timur Indonesia. Padahal investasi itu harus terus dipacu. "Konektivitas yang baik seharusnya tidak hanya berperan untuk distribusi dari daerah, tetapi juga lebih berperan sebagai jaringan produktif dari semua pusat pertumbuhan di daerah," tutur Suryo. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.