Sukses

Ingin Cari Furniture dan Interior, Datangi Pameran Kemenperin!

Kemenperin menggelar Pameran Furniture dan Produk Interior yang berlangsung 29 Oktober 2013 hingga 1 November 2013.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Pameran Furniture dan Produk Interior. Pameran yang berlangsung 29 Oktober 2013 hingga 1 November 2013 berlangsung di Plasa Pameran Industri Kemenperin.

Sebanyak 26 peserta  terdiri dari 20 peserta industri furniture dan 6 kerajinan serta 6 peserta non-industri dari akademisi, pemda, dan himpunan desainer.

Peserta pameran berasal dari sentra-sentar industri furniture dan kerjinan serta dari daerag bahan baku, diantaranta DKI Jakarta, Cirebon (Jawa Barat) dan Jepara (Jawa Tengah). Sedangkan dari daerah sentra bahan baku adalah Palu (Sulawesi Tengah).

Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun mengatakan, industri furniture ini merupakan salah satu industri berbasis kayu atau rotan yang memiliki nilai tambah tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja serta memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional, baik dalam bentuk kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) maupun melalui perolehan devisa.

Saat ini komposisi ekspor furniture Indonesia jika dilihat dari segi bahan baku didominasi oleh bahan bayu sebesar 59,5%, metal 8,1%, rotan 7,8%, plastik 2,3%, bumbu 0,5% dan lain-lain 21,3%.

"Kondisi yang cukup fluktutif perlu mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun pelaku industri furniture," ujarnya saat memberikan sambutan, Selasa (29/10/2013).

Untuk menjadi legalitas bahan kayu sendiri telah dikeluarkan kebijakan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang telah secara resmi diakui oleh Uni Eropa melalui perjanjian Forest Law Enforcement, Governance and Trade Voluntary Partnership Agreement pada 30 September 2013 lalu di Brussel.

"Hal ini diharapkan menjadi peluang bagi produk furniture Indonesia untuk merebut pasar produk hijau atau green product internsional," katanya.

Ekspor furniture kayu asal Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2011 yang sebesar US$ 1,03 miliar, tahun 2012 menjadi US$ 1,22 miliar, sedang periode Januari-Juli 2013 mencapai US$  711,3 juta.

ekspor rotan tahun 2011 sebesar US$ 168 juta, tahun 2012 US$ 202 juta dan pada periode Januari-Juli 2013 mencapai US$ 96 juta. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini