Sukses

PLN Dituding Biang Keladi Proyek Pipa Semarang-Gresik Mangkrak

PT PLN merupakan salah satu penghambat terbengkalainya proyek pembangunan pipa gas tersebut.

PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai kontraktor pembangunan pipa gas Semarang-Gresik mengungkapkan PT PLN merupakan salah satu penghambat terbengkalainya proyek pembangunan pipa gas tersebut.

"Kalau proyek Semarang-Gresik itu lahan sudah selesai semua, bahkan kita sudah mendirikan tempat penggerak gas nya itu. Syangnya PLN berubah dari RFSU Tambak Lorok jadi batubara," ujar Corporate Communication Pertagas Eko Agus dalam acara diskusi 'Open Akses dan Carut Marut Penanganan Pipa Gas' di Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Dia mengatakan sebenarnya seluruh lahan jalur pembangunan pipa sepanjang 250 kilometer (km) ini sudah dibebaskan. Bahkan Pertagas mengaku sudah membangun tempat sumber penggerak aliran gas ke pipa di Semarang. Namun hal itu hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Eko menegaskan sebagai perusahaan milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PLN seharusnya tidak melakukan tindakan seperti hal itu.

"Sebagai BUMN harus jelas dalam pembangunan perekonomian. Kalau Semarang-Gresik waktu itu ia beli dia jadi ancor, selesai, tidak ada persoalan," tegasnya.

Sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina , PT Pertagas kebingungan untuk memproduksi pipa gas. Pasalnya dalam membangun pipa gas dibutuhkan permintaan dari negara dan industri. Sementara PLN sebagai pembeli utama tak jadi memakai pipa gas untuk pembangkit di Semarang.

Kendati pipa gas gagal digunakan PLN, namun pasokan gas yang disediakan Pertagas sudah habis. Dari total 240 mmscfd, PLN mengambil 120 mmscfd.

"Sebagai informasi pipa belum tersedia pasokan gas habis. 250 mmscfd, total jadi 120 mm untuk PLN dan 120 mmscfd untuk industri," jelas Eko.

Sekedar informasi, proyek ruas pipa gas Semarang Gresik merupakan bagian dari proyek pembangunan pipa gas oleh pemerintah yang disebut proyek pipa gas Trans Jawa.

Selain Semarang-Gresik proyek lain yang masuh dalam Trans Jawa yaitu meliputi Cilegon-Sunyaragi dan Cirebon-Semarang. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.