Sukses

Nasi Liwet Instan yang Sukses Melanglang Buana ke Mancanegara

Untuk memulai sebuah usaha, memang diperlukan berbagai macam ide kreatif, bukan hanya sebatas modal dan tenaga kerja yang banyak.

Untuk memulai sebuah usaha, memang diperlukan berbagai macam ide kreatif, bukan hanya sebatas modal dan tenaga kerja yang banyak. Hal ini yang  dipahami M Riza Rikiansyah, salah satu pendiri dari wirausaha Nasi Liwet Instan Pandanwangi.

Bisnis pria asal Cianjur ini awalnya karena melihat potensi produksi beras yang melimpah serta kebiasaan 'ngeliwet' di daerah kelahirannya.

Kemudian, pada sekitar bulan Agustus 2013, dia memiliki ide mengemas nasi liwet ke dalam bentuk yang lebih praktis, tahan lama dan bisa dibawa kemana-mana.

"Kalau ngeliwet ini kan biasanya ribet karena harus banyak bumbu dan rempah yang harus disiapkan. Kita ingin membawa budaya makan liwet ini yang awalnya dari desa ke kota. Ini menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan atau diluar negeri yang bikin nasi liwet tetapi bingung membuatnya," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (9/11/2013).

Riza menjelaskan, dalam kemasan atau box nasi liwet produksinya ini, berisi beras, minyak goreng, bumbu rempah-rempah, serta lauk sesuai dengan varian rasa.

Semua itu masih dalam keadaan mentah, namun hanya butuh satu kali proses memasak hingga dapat tersaji. Varian rasanya sendiri terdiri dari 5 macam yaitu original, teri, cumi, jengkol dan ikan jambal dengan harga Rp 20 ribu per box.

Riza menceritakan, modal awal untuk membangun usaha ini sekitar Rp 500 ribu. Namun dari usahanya tersebut dia sudah dapat meraup omset sebesar Rp 20 juta-Rp 30 juta per bulan.

Dalam sehari dia mampu memproduksi 500 box nasi liwet dengan jumlah karyawan saat ini sebanyak 5 orang.

Untuk bahan baku, setiap hari Riza membutuhkan paling tidak 200 kilogram (kg) beras, 15 kg bawang merah, 20 kg sereh, 15 kg bawang putih, serta 10 liter minyak goreng.

"Bahan baku seperti beras pandan wangi itu dari Cianjur sendiri, itu kita order ke pabrik beras yang ada di sana. Kalau bahan baku lainnya kita beli di pasar," ujar pria kelahiran 2 Juli 1990 ini.

Ketika awal menjual, Riza mengaku harus menawarkan produknya ini ke toko oleh-oleh disekitar Cianjur. Namun kini dia lebih fokus menjual melalui pameran dan pemesanan via online karena semakin lama justru lebih banyak pemesanan secara langsung seperti itu.

Produknya ini sendiri telah banyak dibawa sebagai buah tangan seperti ke Jerman, Belanda dan Jepang. Sementara pemasaran di dalam negeri, penjualan masih berkisar di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

"Sebenarnya ada pemintaan langsung dari kedutaaan besar Indonesia di Iran, Arab Saudi dan Jepang tetapi untuk saat masih terkendala pada perizinannya yang masih dalam proses," tutur dia.

Hingga saat ini, secara total Riza telah menjual sekitar 25 ribu box nasi liwet produksinya.

Kedepan, dia bermimpi bisnisnya ini dapat berkembang. Dengan harapan perkembangan omset ikut memberdayakan masyarakat di  kampung halamannya, terutama para ibu rumah tangga yang ikut membantu dalam proses produksi Nasi Liwet Instran Pandanwangi produksinya. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini