Sukses

Keluarga Onassis, Hidup Super Kaya Dihantui Kutukan

Aristotle Socrates Onnasis melahirkan keluarga super kaya hingga cucunya mampu menyandang gelar miliarder paling kaya di dunia.

Ungkapan kaya tujuh turunan seringkali menempel pada konglomerat super sukses yang jumlah hartanya melambung tinggi seolah tak akan pernah habis. Bagi para pengusaha sukses, sejumlah bisnis internasional penopang hidup, mampu membiayai kehidupan keluarga hingga beberapa generasi.

Sebut saja, Aristotle Socrates Onnasis, dia melahirkan keluarga super kaya hingga cucunya mampu menyandang gelar miliarder paling kaya di dunia.  Onassis memiliki kerajaan bisnis kapal pesiar multinasional.

Lewat bisnisnya tersebut, keluarganya hidup bergelimang harta. Keluarga Onassis diketahui memiliki sejumlah pesawat pribadi, apartemen di beberapa negara, koleksi seni bernilai super mahal, serta pulau pribadi bernilai triliunan rupiah.

Dengan kekayaannya, pria kelahiran Yunani ini bahkan mampu menggaet mantan istri Presiden Amerika Serikat (AS) Jacqueline Bouvier Kennedy. Namun kabar kurang sedap menerpa keluarga miliarder tersebut. Peristiwa kematian tragis anggota keluarga Onassis dikaitkan dengan aliran sesat Illuminati. Semua anggotanya dikabarkan sebagai korban `kutukan` hingga akhirnya meninggal.

Benarkah keluarga Onassis merupakan penganut ajaran Illuminati? Berikut kisah keluarga super kaya keturunan Onassis seperti dikutip dari CNN, The Telegraph, The Australian, dan berbagai sumber lainnya, Senin (11/11/2013):



Onassis, si ahli tangkap peluang bisnis

Awalnya, Onassis merupakan pria biasa kelahiran Yunani, 20 Januari 1906. Saat berusia 20 tahun, dia pindah ke pusat kota di Argentina pada 1923 hanya dengan bekal US$ 60 di dompetnya. Setiap hari, dia bekerja sebagai operator telepon di sampai malam. Hasil kerja kerasnya ditabung lalu dipakai untuk membangun bisnis tembakau.

Lewat bisnis impor tembakau tersebut dia meraup untung hingga miliaran rupiah. Meski bisnisnya berjalan baik, dia mulai melirik usaha kapal pesiar saat menghadapi masa The Great Depression. Saat itu harga-harga kapal kargo anjlok, Onassis justru menangkapnya sebagai peluang besar.

Dengan sisa tabungannya, Onassis membeli enam kapal kargo dengan harga yang sangat rendah sebesar US$ 20 ribu per unit. Pada 1940, melihat peningkatan permintaan minyak, Onassis mulai membangun super tanker.

Keahliannya menangkap peluang membuat bisnis Onassis terus berkembang pesat. Dia memiliki banyak aset termasuk hotel, rumah mewah dan tentu saja kapal pesiar. Saat tutup usia pada 1975, kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai US$ 1,97 miliar atau setara Rp 22,6 triliun.




Lahirkan keluarga super kaya

Keahlian Onassis berbisnis mencetak banyak uang untuk menjamin kehidupan anak dan istrinya. Pria cerdas yang bisa berbicara dalam sejumlah bahasa termasuk Inggris, Prancis, Turki, dan Italia ini menikah dengan anak pengusaha kapal pesiar, Athina Livanos.

Keduanya menikah pada 28 Desember 1946 dan dikaruniai dua anak. Pada 1948, wanita yang akrab dikenal Thina ini melahirkan anak pertamanya bernama Alexander Onassis. Sementara anak keduanya diberi nama Christina Onassis.

Cinta pria tersebut pada sepasang anaknya tersebut sangat besar. Sampai-sampai, nama anaknya tersebut dipakai pada dua kapal pesiar paling mewah di dunia miliknya.

Onassis memanjakan kedua anaknya dengan gelimangan harta. Masing-masing anaknya memiliki pesawat pribadi, properti sendiri, serta berbagai kemudahan lainnya. Onassis tercatat memiliki lebih dari 23 pesawat untuk keluarga, sejumlah apartemen di Paris, London, dan Yunani. Onassis juga mempunyai pulau pribadi hunian keluarga.

Tak hanya itu, keluarganya memiliki lebih dari 300 perusahaan, tumpukan emas, dan sejumlah pabrik yang tersebar di beberapa negara. Kedua anaknya terbiasa hidup serba mewah sejak masih kecil.



Ketahuan selingkuh, keluarga Onassis mulai berantakan

Meski sudah berusia lanjut, kekayaan Onassis tentu menarik perhatian banyak wanita. Setidaknya itulah yang kemudian dialami sang anak, Christina saat para pria mendekatinya hanya untuk uang. Keluarga super kaya tersebut mulai berantakan saat Lathina menangkap basah suaminya tengah berhubungan badan dengan wanita lain.

Tanpa ragu, Thina langsung mengajukan gugatan cerai. Sang suami memang berselingkuh dengan penyanyi opera bernama Maria Callas. Berselingkuh selama tiga tahun, Onassis lalu menikahi wanita tersebut dan merelakan Thina.

Tak bertahan lama, Onassis menceraikan Callas dan membidik wanita lain yang jauh lebih muda dan cantik. Mantan istri Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy, Jacqueline Bouvier Kennedy. Onassis menikahi Jacqueline di pulau pribadinya di Yunani, Scorpios. Christina sangat membenci Jacqueline.



Anggota keluarga Onassis meninggal tragis


Sayangnya, meski hidup bergelimang harta, tapi satu per satu keluarga Onassis meninggal secara tragis. Pada 1973, Alexander Onassis menemui ajalnya saat tengah mengendarai pesawat ke Athena. Dia meninggal di usia 24 tahun.

Peristiwa kematian pewaris harta keluarga Onassis tersebut membuat orangtuanya sangat terpukul. Thina bahkan memutuskan untuk bunuh diri di usianya yang ke-45 karena tak tahan dengan kehidupannya yang berat.

Dua tahun kemudian, Onassis tutup usia karena sakit parah akibat tidak tahan menerima kematian anak laki-laki yang sangat dicintainya tersebut. Sebagai anak satu-satunya dari Onassis, Christina mewarisi Pulau Scorpios.

Pada 1988, Christina, satu-satunya anak kandung Onassis yang masih hidup juga harus bertemu dengan malaikat penjemput maut. Dia terkena serangan jantung saat tengah mandi di apartemennya di Buenos Aires, Argentina. Saat itu wanita berusia 37 tahun ini meninggalkan satu anak perempuan.

Kematian Christina diduga karena dia merasa sangat kesepian, jarang makan, dan terlalu banyak mengkonsumsi alkolol dan obat-obatan. Semasa hidupnya, Christina memiliki empat suami dan semuanya menikahi dia karena uang semata. Rumor yang tersebar mengatakan, keluarga tersebut telah terkena kutukan karena Onassis dikabarkan mengikuti aliran sesat pemuja iblis, Illuminati.



Cucu Onassis, remaja paling kaya di dunia

Keluarga besar miliarder tersebut meninggalkan satu keturunan yang tersisa yaitu Athina Roussel, anak dari Christina. Satu-satunya cucu keluarga Onassis tersebut telah menyandang status miliarder sejak berusia tiga tahun.

Anak dari suami Christina yang keempat, Thierry Roussel tersebut mewarisi 55% harta Onassis yang sempat diraup sang ibu. Dengan warisan dari kakeknya, Athina menjadi remaja terkaya di dunia pada pada 2003.

Saat merayakan ulang tahunnya yang ke-18 tahun, dia memperoleh hak menerima warisan berupa US$ 2,7 miliar dalam bentuk uang tunai, rumah, perusahaan, karya seni, pesawat pribadi dan pulau keluarga Scorpios. Di usianya yang ke-21 dia kembali menerima uang tunai senilai US$ 2 miliar.

Sejak seluruh warisan Onassis jatuh ke tangan Athina ketika dia masih balita, seluruh hartanya tersebut dikelola Onassis Foundation. Lembaga itu mengelola seluruh kekayaan dan properti keluarga Onassis.


Athina pilih hidup sangat sederhana


Meski mewarisi miliaran harta warisan, Athina lebih memilih hidup sederhana dan menghindari publikasi terhadap dirinya. Dia tidak mau diwawancara dan enggan fotonya tersebar di media. Athina jarang muncul di depan publik dan selalu pergi kemanapun dengan kawalan bodyguard.

Dengan hidup sederhana, Athina dikabarkan berupaya setengah mati untuk kekuar dari jalur `kutukan` keluarga Onassis. Dia sedapat mungkin keluar dari keluarga lamanya.

Dengan harta triliunan rupiah, Athina bahkan hanya membelikan seekor banteng sebagai hadiah ulang tahun untuk suaminya. Beda dengan sang ibu, yang pernah menghadiahi suami ketiganya dua kapal tanker super mahal.

Di Brazil, Athina juga mengubah penampilannya, lebih pirang dan langsing. Dia juga menguasai beberapa bahasa, seperti Portugis, Prancis, Swedia dan inggris. Namun ada satu hal yang tak akan pernah dia lupakan dari sang ibu. Pesan sang ibu untuknya, menikahlah dengan pria yang mencintaimu, bukan uangmu.

Benarkah ada kutukan di tengah keluarga Onassis? Meski sudah banyak berita dan ulasan mengenai hal tersebut, hingga saat ini masih belum ada penjelasan pasti. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.