Sukses

Kementerian Kelautan Ingin Contek Pola Bisnis Sektor Migas

Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana meniru cara bagi hasil industri minyak dan gas bumi yang dilakukan Kementerian ESDM.

Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana meniru cara bagi hasil industri minyak dan gas bumi yang dilakukan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) karena dinilai lebih menguntungkan.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dirinya sempat membicarakan sistem bagi hasil industri migas kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo yang mengaku tertarik dengan sistem bagi hasil tersebut.

"Saya senang Pak Cicip Menteri Kelautan mengikuti pola bagi hasil migas di kelautan," kata Jero di Jakarta, Senin (11/11/2013).

Jero menambahkan, yang membuat Cicip tertarik menerapkan sistem pola bagi hasil bisnis migas pada sektor perikanan karena sistem tersebut dinilai baik. Negara pun mendapatkan bagian yang besar tanpa harus mengeluarkan modal besar. "Sistem ini bagus karena kita hemat biaya tapi bagian kita besar," ungkapnya.

Jero menyatakan, selama ini ada kesalahpahaman mengenai bisnis migas. Ada anggapan bahwa bisnis migas dikuasai asing, yang langsung dibantah Jero Wacik.

"Mereka ini sebetulnya kontraktor perusahaan minyak. Ini di masyarakat biar ngga merasa kok semua dikuasai asing, mereka tidak menguasai hanya kontraktor. Ladangnya milik kita. Mereka jadi tukangnya, mereka kerjakan," tegas dia.

Menurut Jero, hal tersebut dilakukan karena bisnis migas membutuhkan biaya yang besar. Sementara resikonya juga besar. Namun jika berhasil negara akan mendapatkan bagian yang besar pula.

"Karena biaya besar maka pendahulu kita menyiapkan bagi hasil. Seolah-olah mereka talangi dulu. Berat sekali kalau kita biayai itu. Mereka talangi, mereka kerja, kita kontrol. Nanti hasilnya dibagi diminyak kita dapat 85% mereka dapat 15%, itu bagi hasil. Ini harus dimengerti masyarakat jangan dianggap dikuasai mereka," pungkasnya. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini