Sukses

DPR: Merpati Itu Salah Manajemen, Salah Bisnis

Komisi VI DPR menilai upaya penyelamatan Merpati Nusantara merupakan langkah sia-sia yang dilakukan pemerintah.

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto menilai upaya penyelematan maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) melalui restrukturisasi utang melalui tindakan yang tak ada gunanya. Merpati saat ini diketahui sudah tak memiliki aset lagi.

DPR juga menilai maskapai penerbangan perintis plat merah tersebut sudah melakukan banyak kesalahan sehingga upaya restrukturisasi dianggap percuma.

"Merpati itu buat apa direstrukturisasi,  udah nggak punya pesawat. Merpati itu salah manajemen, salah bisnis," kata Airlangga, usai menghadiri diskusi persiapan WTO, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Airlangga mengungkapkan, kesalahan terbesar Merpati dilakukan ketikan perusahaan memutuskan membeli pesawat MA60 yang menghabiskan dana Rp 2 triliun. Padahal perusahaan kala itu masih menanggung utang sebesar Rp 6,5 triliun.

"Rp 2 triliun itu tidak main-main, dan itu memberatkan," tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah masih berupaya menyelamatkan Merpati dengan menjual kepemilikan saham MNA ke sejumlah investor strategis. Opsi ini dipilih karena langkah restrukturisasi Merpati tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, investor yang berminat dipersilahkan untuk menyampaikan proposal langsung kepada Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Merpati. (Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini