Sukses

China, Negara Pemborong Emas Terbesar di Dunia

China berhasil menggeser India dan merebut gelar pemborong emas terbesar di dunia.

Kilau emas seakan tak pernah pudar bagi para pembeli setianya di China. Tengok saja, meski harga logam mulia tersebut terus merosot sejak awal tahun ini, China justru berhasil menggeser India dan merebut gelar pemborong emas terbesar di dunia.

Seperti dikutip dari CNN News, Senin (18/7/2013), World Gold Council melaporkan, sepanjang tahun ini China tercatat telah membeli 798 ton emas, sementara India hanya memborong 715 ton.

Tak heran, lembaga pengembang pasar logam tersebut telah menurunkan prediksi konsumsi emas India sebesar 10% menjadi 900 ton tahun ini. Sebaliknya, China diprediksi mampu membeli 1.000 ton emas hingga akhir tahun ini.

Penduduk kelas menengah di China berkembang dengan cepat di antara 1,5 miliar populasinya. Pertumbuhan negaranya kemungkinan melambat usai melakukan ekspansi besar-besaran dalam beberapa dekade terakhir. Namun perlambatan tersebut sama sekali tak mempengaruhi kebiasaan belanja para penggemar logam mulia asal Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Peningkatan pendapatan masyarakat ditambah pertumbuhan kelas menengah di China telah menjadi pendorong permintaan (emas). Para pembeli (China) terus berinvestasi dalam jumlah yang lebih banyak dan perhiasan emas yang lebih berat," ungkap Direktur Pelaksana Far East World Gold Council.

Bersama dengan saham dan properti, emas menjadi salah satu aset yang disenangi para investor di  China. Menurut Cheng, perlambatan pasar saham dan properti telah menjadi pendorong tersendiri bagi emas.

Posisi India di peringkat pertama harus tergeser setelah pemerintahnya membatasi segala bentuk impor emas dan menaikkan pajak pengirimannya. Pada kuartal lalu, permintaan emas di India anjlok 32% dibandingkan periode yang sama pada 2012. Sebaliknya, permintaan logam mulia itu di China naik 18%.

Pembatasan pembelian tersebut dilakukan guna menahan pelemahan nilai tukar rupee yang lebih parah mengingat semua emas impor dibeli dengan menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).

Bagi para investor, emas seringkali dianggap sebagai aset pelindung investasi khsususnya saat ekonomi global tengah merosot.

"Meski para investor mulai banyak meninggalkan perdagangan emas, tapi pasar global masih bertahan didorong pergeseran permintaan yang berkelanjutan dari Barat ke Timur," tutur Marcus Grubb dari World Gold Council.

Emas saat ini diperdagangkan sekitar US$ 1.289 per ounce, turun sekitar 30% dari rekor tertingginya sebesar US$ 1.900 pada September 2011. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini