Sukses

Siapa Untung, Siapa Buntung Jika The Fed Tarik Stimulus

Pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Ben Bernanke memberikan angin segar bagi sejumlah pihak.

Pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Ben Bernanke memberikan angin segar bagi sejumlah pihak yang khawatir The Fed akan segera menarik program stimulusnya.

Namun bagi sebagian pihak, sinyal kuat penundaan penarikan kebijakan moneter The Fed dalam pidato Bernanke semalam justru dapat berubah menjadi petaka.

Lalu siapakah yang akan untung dan buntung jika besok Federal Open Market Committee (FOMC) benar-benar mengumumkan penundaan pengurangan dana stimulusnya?.

Seperti mengutip laman npr.org, Rabu (20/11/2013), para calon pembeli rumah sekaligus para peminjam kredit perumahan merupakan salah satu kalangan masyarakat yang akan bersorak menyambut aksi no-tapering The Fed. Pasalnya, kebijakan tersebut dapat menahan suku bunga pinjaman di bank-bank.

Sebaliknya, kabar buruk bagi para pensiunan jika The Fed kembali menunda penarikan stimulusnya besok. Wajar saja, para purna kerja ini tak bisa lagi menerima bunga lebih tinggi dari tabungannya di Bank.

Rendahnya suku bunga tabungan membuat para pensiunan berharap The Fed mengurangi dana stimulusnya sesegera mungkin.

Padahal, rendahnya kredit pinjaman dapat meningkatkan volume pembelian rumah penduduk. Pantas saja, sinyal kuat penundaan penarikan dana stimulus The Fed menjadi kabar gembira bagi para investor saham.

Sementara itu, meski bergembira, para investor saham bermobil juga harus siap siap menelan kenyataan pahit atas prediksi putusan The Fed tersebut.

Para pemilik kendaraan roda empat pasti merasa kecewa mengingat keputusan itu akan mendorong harga minyak dunia ke level yang tak terduga.

Harga bahan bakar minyak (BBM) yang melonjak diyakini dapat memberatkan para pengguna mobil.

Lebih jelasnya berikut tiga kelompok yang akan merayakan pengumuman penundaan aksi The Fed mengurangi program stimulusnya:

1. Para penjual dan pembeli rumah

Bunga kredit perumahan bertenor 30 tahun tak akan naik lagi. Saat ini suku bunga pinjaman untuk jangka waktu tersebut berkisar di level 4,33%. Suku bunga pinjaman yang stagnan dapat meningkatkan sektor perumahan.

2. Pemegang saham

Dari sinyal kuat penundaan penarikan stimulus The Fed tersebut membuat nilai saham jauh lebih berharga. Pasar saham global yang sempat bergerak variatif akibat ketidakpastian keputusan The Fed diprediksi akan menguat dan menguntungkan para investor saham.

3. Pemilik Emas

Hari ini, usai mendengar pernyataan Bernanke, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$ 1,2 atau 0,09% ke level US$ 1.273,5 per ounce.

Kenaikkan ini karena emas menjadi lebih menarik di tengah ketidakpastian ekonomi dan inflasi. Beberapa orang yakin ketetapan kebijakan The Fed tersebut akan meningkatkan inflasi.

Sementara kelompok-kelompok yang kemungkinan takkan senang dengan keputusan The Fed menahan pembelian obligasinya tetap sebesar US$ 85 miliar per bulan adalah:

1. Pemilik mobil yang boros bahan bakar

Seperti emas, harga minyak juga meningkat di tengah ketakutan akan inflasi. Hari ini setelah mendapat kabar dari penundaan dari Bernanke, harga minyak mentah dunia naik 31 sen menjadi US$ 93,34 per barel di New York Mercantile Exchange.

2. Nasabah konservatif

Bagi Anda yang ingin mempertahankan uang Anda dalam bentuk tabungan atau investasi, Anda akan menerima bunga meski dalam jumlah kecil.

3. Pencari kerja

The Fed mengatakan, proyeksi ekonomi AS belum memenuhi ekspektasinya. Pihaknya menilai, tingkat pengangguran AS, masih perlu mencapai level 6,5%. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi para pencari kerja mengingat pemerintah AS akan terus berupaya menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi warganya. (Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini