Sukses

Harga Turun, Emiten Batu Bara Pilih Simpan Cadangan

United Tractors memilih menyimpan cadangan batu bara yang dimiliki hingga 2015 jika harga komoditas tambang tersebut tak kunjung membaik.

Anjloknya harga batu bara di pasar internasional membuat pengusaha tambang berpikir dua kali untuk menggenjot produksinya. Para pengusaha mengaku memilih menunggu harga batu bara membaik agar keuntungan yang diperoleh tak terlalu rendah.

"Market batu bara sebenarnya tidak ada masalah, (tapi) kalau harga batu bara rendah kan sayang profitnya, makanya kita tunggu harga batubara membaik," ujar Presiden Direktur PT UT Djoko Pranoto di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Djoko mengatakan perusahaan akan memilih menyimpan cadangan batu bara yang dimiliki hingga 2015 jika harga komoditas tambang tersebut tak kunjung membaik pada 2014.

United Tractors dalam penjelasannya melaporkan unit usaha kontraktor penambangan yang dijalankan PT Pamapersada Nusantara (Pama) mencatat peningkatan volume produksi sebesar 14% atau sebesar 87,8 juta ton hingga Oktober 2013.

Selain bergerak pada produksi batu bara, Pamapersada juga mulai mengembangkan bisnis pengerjaan pemindahan tanah atau overburden removal yang mencapai 716,3 juta bcm, atau relatif sama dibandingkan tahun lalu.

Selain Pamapersada, United Tractors melaporkan unit usaha pertambangan batu bara yang dijalankan melalui konsesi pertambangan PT Prima Multi Mineral (PMM) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA) mencatat penurunan penjualan batu bara hingga Oktober 2013. Kedua perusahaan tersebut tercatat telah menjual batubara sebanyak 3,29 juta ton atau turun 33% dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya.

Sementara itu, sejumlah tambang baru seperti Asmin Bara Bronang (ABB), Asmin Bara Jaan (ABJ) serta Duta Nurcahya (DN) telah memulai produksi komersialnya pada kuartal keempat tahun ini. Tambang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi batu bara perseroan kedepannya.

"Dari semua tambang yang beroperasi,  baru DN dan Asmin yang memberikan kontrubusi penjualan baturaba sebesar 4,2 juta ton pada ini," katanya.(Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini