Sukses

Kinerja PGN Tumbuh, Berapa Valuasi Sahamnya?

Peningkatan kinerja bisnis semua lini usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk akan mendukung kinerja perseroan ke depan.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus menggenjot kinerja semua lini bisnis usaha untuk menopang kinerja ke depan. Saat ini distribusi gas masih menjadi kontribusi utama.

Dengan peningkatan lini bisnis seperti transmisi gas, sewa fiber optik, dan lainnya diharapkan mendukung kinerja perseroan ke depan.
Perseroan dan entitas anak telah membangun dan mengoperasikan jalur pipa gas sepanjang 5.065 KM hingga 2012. Jalur itu terdiri dari pipa transmisi sepanjang 2.047 KM dan pipa distribusi sepanjang 3.865 KM. Panjang pipa itu ditargetkan mencapai 5.942 KM pada akhir 2013.

Industri pembangkit listrik sebagai pelanggan perseroan telah menyerap sekitar 44,8% dari total volume yang dialirkan pada 2012. Selama 2013, perseroan telah membangun dan mengoperasikan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk mendukung program konversi gas bumi bagi armada transportasi.

"Sampai akhir tahun, tiga MRU ditargetkan dapat beroperasi di DKI Jakarta," tulis riset PT Trust Securities, seperti dikutip Senin (2/12/2013).

Selain itu, perseroan juga tengah menyelesaikan pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung. Pembangunan itu untuk memenuhi kebutuhan sektor industri, komersial dan rumah tangga di wilayah tersebut.

Pembangunan ini ditargetkan selesai pada 2014, dan mulai beroperasi 2015. Perusahaan melakukan pembangunan jaringan pipa transmisi gas Sumatra Selatan-Jawa Barat I dan II dengan kapasitas masing-masing sebesar 460 mmscfd dan 530 mmscfd.


"Selain dari FSRU, adanya rencana akuisisi Pertagas diharapkan dapat mampu memberikan tambahan kinerja ke perseroan nantinya," tulis riset itu.

Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,2 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar US$ 1,83 miliar. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi US$ 641,61 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 621,28 juta.

Berdasarkan riset PT Trust Securities, penopang kinerja itu didukung dari lini bisnis distribusi gas, tranmisi gas, penjualan minyak dan gas, sewa fiber optik dan lainnya.

"Lini bisnis distribusi gas berkontribusi paling besar terhadap pendapatan perseroan mencapai 92%. Lalu diikuti lini bisnis transmisi gas yang memperoleh pendapatan Rp 1,63 triliun, dan sisanya ditopang oleh pendapatan lainnya," ujar Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada dalam risetnya.

Selama periode Januari-September 2013, volume gas distribusi perseroan sebesar 808 MMSCFD naik dari pada periode sama tahun 2012 sebesar 801 MMSCFD. Adapun volume gas untuk transmisi sebesar 867 MMCSFD, menurun dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar 878 MMSCFD.

Perseroan mencatatkan beban pendapatan perseroan mencapai US$ 1,15 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 749,94 juta.

Pendapatan perseroan diharapkan mencapai minimal Rp 29,68 triliun pada akhir 2013 yang akan ditopang oleh lini bisnis distribusi.
Laba bersih perseroan pin diharapkan dapat mencapai minimal Rp 11,19 triliun pada akhir 2013.

Harga Valuasi

Reza menilai, pergerakan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk secara teknikal memperlihatkan masih adanya tren penurunan yang terimbas oleh kondisi pasar yang kurang mendukung.  Akan tetapi, pihaknya melihat saham PGAS ada peluang mengalami kenaikan.

"Dengan menggunakan perhitungan sederhana menggunakan discounted cash flow, kami mencoba mengkalkulasikan kinerja proyeksi PGAS hingga 2015 full year dan menggunakan WACC sebesar 9,28% maka harga wajar PGAS sebesar Rp 5.485," tutur Reza.

Selain itu, dengan perhitungan yang dilakukan berdasarkan kinerja keuangan yang dikeluarkan perseroan dan proyeksi potensi kinerja, maka target harga di kisaran Rp 5.450-Rp5.500.

"Masih ada potensi upside sebesar 14,74%-15,78% dari harga saat ini," tulis riset tersebut.

Pada perdagangan saham Senin pagi (2/12/2013), saham PGAS naik 0,52% ke level Rp 4.875 per saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 11,2 miliar. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini