Sukses

3 Orang RI yang Pimpin Perusahaan Migas Asing

Terdapat tiga Warga Negara Indonesia yang menempati puncak pimpinan perusahaan migas asing. Siapa sajakah mereka?

Baru-baru ini, Hardy Pramono ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Total E&P Indonesia menggantikan Elisabeth Proust. Terpilihnya Hardy menjadi sejarah baru bagi Total,  karena Hardy merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi pimpinan di perusahaan minyak dan gas (migas) asal Prancis itu.

Selain Hardy, ternyata dua orang Indonesia lain yang juga memimpin perusahaan migas asing yaitu  PT Chevron Pacific Indonesia Abdul Hamid Batubara  serta Presiden dan GM Santos Indonesia Marjolijn Wajong.

"Jadi kalau ditambah sama Pak Hardy, ada tiga  orang yang menjadi bos di perusahaan migas asing," kata Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Elan Biantoro, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (10/12/2013),

Menurut Elan, hal ini cukup membanggakan karena membuktikan orang Indonesia memiliki kemampuan untuk menahkodai perusahaan besar.

Di Indonesia, Chevron tercatat sebagai produsen minyak terbesar. Begitupun dengan Total yang posisinya  belum tergoyahkan sebagai penghasil gas terbesar  di Tanah Air. Sementara Santos Indonesia, perusahaan asal Australia, mengelola lapangan beberapa lapangan migas di Indonesia.

"Itu berarti kemampuan mereka diakui perusahaan dunia," ungkap dia.

Abdul Hamid Batubara menempati posisi sebagai orang nomor satu di Chevron Pacific Indonesia sejak Maret 2010. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini telah bekerja lebih dari 30 tahun di perusahaan migas asal Amerika Serikat tersebut.

Satu-satunya Wanita RI yang memimpin perusahaan migas asing yaitu Marjolijn Wajong. Bos Santos Indonesia ini juga aktif sebagai Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA).

Sementara Hardy Pramono, baru terpilih dan bakal aktif sebagai Bos Total mulai 1 Januari 2014.Sebelumnya Hardy menempati posisi sebagai  Executive Vice President East Kalimantan District& Operation. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini