Sukses

PT KAI Bercita-cita Miliki Hotel Stasiun

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan komposisi pendapatan dari sektor non angkutan bisa naik menjadi 15% dari saat ini 7% pada 2018.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan komposisi pendapatan dari sektor non angkutan bisa naik menjadi 15% dari saat ini 7% pada 2018 mendatang.

"Untuk besaran 15% itu target 2018 atau 2020, tetapi mudah-mudahan lebih cepat lebih baik," ujar Direktur Logistik dan Aset Produksi PT KAI Joko Margono di Jakarta, seperti ditulis Rabu (11/12/2013).

Potensi kenaikan pendapatan dari non angkutan ini, lanjut Joko, masih terbuka karena masih banyaknya lahan milik perusahaan yang belum termanfaatkan maksimal padahal mampu menghasilkan pendapatan secara ekonomis.

"Pendapatan dari non angkutan salah satunya properti, lahan kami masih banyak yg belum dimanfaatkan. Contohnya lahan stasiun kami buka pelayanan parkir, jadi menghasilkan," lanjut dia.

Menurut Joko, untuk mencapai target 15% ini, KAI berencana akan melakukan pembangunan hotel pada lahan-lahan tersebut khusunya yang terletak di dekat stasiun. Pembangunan hotel ini diutamakan berlokasi di kota-kota kedua yang dilewati jalur kereta.

"Kami sedang mengupayakan di beberapa stasiun untuk bikin hotel bintang 3, kami beberapa kali sudah menawarkan terutama untuk kota-kota kedua seperti Madiun dan Cirebon yang lahannya masih luas," jelas dia.

Joko mencontohkan, bisnis hotel milik perusahaan yang sudah berjalan saat ini berada di Kota Medan Sumatera Utara yang dikelola anak perusahaan yaitu PT Railink yang mengoperasikan kereta bandara.

"Sudah ada, contohnya yang di stasiun Medan kita sudah ada punya hotel, itu punya sendiri, punya PT railink. Ada perusahaan kami yang mengoperasikan ke bandara seperti Bandara Kualanamu," tutur dia.

Namun untuk proyek hotel lainnya, ke depan pengelolaan rencananya akan diserahkan pada anak perusahaan PT KA Properti Manajemen yang sudah berdiri sejak 3 tahun lalu.

"Kami sudah punya PT KA Properti Manajemen untuk mengurus hotel. Jadi induk PT KAI hanya fokus ke pelayanan penumpang. Tawaran dari pihak swasta sedang nego, beberapa sudah ada yang berminat (untuk membangun). Pokonya program itu sudah ada, tinggal masalah pihak swasta yang mau mengembangkan," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.