Sukses

Bos McDonald's vs Starbucks, Siapa Bergaji Lebih Besar?

Lewat jaringan bisnis yang mendunia, restoran asal AS bisa meraup penghasilan miliaran dolar AS. Namun, siapakah CEO bergaji tertinggi?

Industri makanan Amerika Serikat (AS) sudah menancapkan kuku bisnisnya hampir di seluruh negara di dunia. Siapa yang tak kenal dengan restoran cepat saji McDonald's dengan produk ayamnya. Tak ketinggalan nama-nama seperti Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, Starbucks, atau Burger Kings. Nama-nama restoran yang mungkin sudah Anda nikmati produknya.

Dengan jejaring bisnisnya yang sudah mendunia, tak bisa dipungkiri jika pundi-pundi kekayaan dari restoran cepat saji ini bisa mencapai ratusan miliar atu mungkin triliunan rupiah.

Mengutip sebuah laporan terbaru terbaru dari situs pengawasan upah tahunan, glassdoor.com bertajuk NerdWallet Taxes, Jumat (13/12/2013), para petinggi sebagian restoran asal Negeri Paman Sam ternyata bsa mencapai ratusan juta rupiah. Hal yang lebih mencengangkan lagi, gaji ratusan juta itu bisa diperoleh hanya dalam hitungan satu jam.

Dari deretan petinggi perusahaan restoran asal AS, CEO Starbucks dilaporkan meraup gaji yang lebih tinggi dibandingkan raksasa ritel ayam goreng, McDonald's. Setiap jamnya, CEO Starbucks bisa membawa pulang kompensasi hingga US$ 9.637 atau Rp 116,6 juta (Kurs: 12.106 per dolar AS).

Dengan selisih yang tak terlalu tinggi, CEO McDonald's menerima gaji US$ 9.247 atau Rp 111,9 juta per jam. Meski gaji CEO restoran makanan cepat saji tersebut masih kalah dari Starbucks, tetapi upah yang diberikannya jauh di atas standar bisnis ritel besar lainnya.

Tak hanya CEO nya yang memperoleh bayaran lebih besar, para pegawainya juga mendapat upah yang lebih tinggi. Rata-rata upah pegawai McDonald's dibayar US$ 7,73 per jam.

Sementara itu, rata-rata pegawai Starbucks tercatat lebih tinggi dengan bayaran US$ 8,09 per jam. Ironis memang, gaji per jam untuk CEO di dua perusahaan tersebut setara dengan upah kerja lembur pegawainya dalam tiga bulan. (Sis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini