Sukses

Dewan Energi Nasional Setuju Pencabutan Subsidi BBM di Jakarta

Rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di DKI Jakarta mendapatkan respon positif dari Dewan Energi Nasional (DEN).

Dewan Energi Nasional (DEN) menyetujui rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di DKI Jakarta. Hal itu dilakukan agar pemakaian BBM bersubsidi dapat berkurang sehingga berdampak positif.

"Saya sangat setuju rencana dan ide Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ingin menghilangkan pemakaian BBM bersubsidi di Jakarta. Sehingga pemakaian BBM bisa hematlah dibanding sebelumnya, intinya banyak dampak yang baik buat negeri ini," ujar Anggota DEN, Herman Agustiawan, saat ditemui dalam acara Pertamina Energy Outlook 2014 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selasa (17/12/2013).

Herman menjelaskan, penghapusan BBM bersubsidi di Jakarta manfaatnya harus diterima masyarakat langsung. Ketika penghapusan BBM bersubsidi itu terlaksana dengan baik, maka alat transportasi massal yang ada di DKI Jakarta bisa digunakan dengan baik oleh masyarakat. Dari sisi itulah, penggunaan transportasi massal lama-lama bisa diterima oleh masyarakat banyak.

"BBM bersubsidi dihapus banyak yang pakai kendaraan massal, seperti kereta api, MRT, Busway dan lain-lain. Mereka tidak lagi menggunakan kendaraan pribadinya, lama-lama penggunaan pribadi akan berkurang," ujar Herman.

Selain itu, ia mengungkapkan, sudah saatnya Indonesia tidak boros menggunakan BBM bersubsidi.Untuk itu langkah penghapusan BBM bersubsi harus didorong kuat, agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan tidak hanya sekedar rencana serta ide semata saja.

Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus di wilayah DKI Jakarta.

Karena menjadi kewenangan pemerintah pusat, Pemprov DKI akan segera mengajukan rencana tersebut ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, penghapusan subsidi BBM tersebut bertujuan untuk menghemat pemakaian BBM. Selain itu, biaya subsidi tersebut dapat dialokasikan untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

"Penghematan itu kan untuk membantu pembangunan infrastruktur. Kami akan minta kepada menteri ESDM untuk stop (subsidi BBM) saja," ujar Ahok. (Dis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini