Sukses

Tarif Listrik Naik, Harga Kosmetik Ikut Melonjak

Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia memastikan bakal menaikkan harga jual produk kosmetik 15%-16%.

Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika) memastikan bakal menaikkan harga jual produk kosmetik sekitar 15%-16% supaya tidak menderita kerugian. Hal ini terpaksa dilakukan pengusaha kosmetik untuk menghadapi kenaikan tarif listrik sebesar 47% di 2014.

Ketua PPA Kosmetika, Putri K Wardani mengeluhkan penyesuaian tarif listrik tahun depan yang akan mengerek biaya pokok penjualan sebesar 13,61%. Dampak tersebut bukan hanya dari segi operasional, tapi juga harga bahan baku yang menyumbang kenaikan 1,5%.

"Sehingga total kenaikan biaya pokok penjualan mencapai 15,16% jika tarif listrik jadi naik tahun depan. Belum lagi kontribusi dari kenaikan ongkos transportasi, bijih plastik, dan lainnya," ungkap dia di Graha Mustika Ratu, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Pengusaha kosmetik, kata Putri, sangat sulit memperoleh keuntungan bersih (bottom line) lebih dari 10%. Dengan begitu, lanjutnya, pihaknya mau tidak mau harus melakukan penyesuaian harga akibat kenaikan tarif listrik.

"Kalau kami tidak menaikkan harga 15%-16% tahun depan, maka kami bisa rugi 6%. Tidak ada satu pengusaha yang mau rugi, tapi kami juga tidak mungkin naikkan harga secara massif karena sabun, pasta gigi, shampo sudah jadi kebutuhan masyarakat sehari-hari," keluh dia.

Alasan pengusaha kosmetik mempertimbangkan kenaikan harga cukup signifikan, Putri bilang, akan berimbas terhadap penurunan jumlah pembeli sehingga dapat menurunkan penjualan dan menggerus pertumbuhan industri kosmetik secara nasional.

"Kalau harga jual terlalu tinggi akibat tarif listrik bisa menjadi ancaman bagi dunia usaha dan dampaknya jumlah pembeli merosot, daya saing semakin lemah, memberikan peluang barang impor masuk lebih besar ke pasar dalam negeri," papar Putri.

Untuk itu, dia berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan penolakan pengusaha terhadap kenaikan tarif listrik yang dapat menjadi beban dunia usaha dalam mengembangkan bisnisnya.

"Ini permasalahan serius, karena tujuan kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap survive, mempertahankan bahkan menyerap tenaga kerja banyak. Jadi persoalan tersebut harus ditangani oleh pemerintah dan kita bersama," tandasnya. (Fik/Ndw)

Baca juga:

27 Asosiasi Industri Tolak Kenaikan Tarif Listrik Tahun Depan

Pengusaha Tekstil Meradang Dengar Tarif Listrik Naik Lagi di 2014

Kenaikan Tarif Listrik Makin Membebani Perusahaan

Tarif Listrik Naik Lagi di 2014, Bos PLN: Siap Laksanakan!

Tarif Listrik Naik Lagi di 2014, Pelanggan Mana yang Kena?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini