Sukses

Hapus BBM Subsidi di Jakarta Tak Jalan Jika Cuma Dibicarakan

Pengusaha menilai usul penghapusan BBM dari Ahok takkan terealisasi jika hanya dilakukan di wilayah ibukota.

Gagasan penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan sulit teralisasi jika hanya dilakukan di wilayah DKI Jakarta.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi menilai, kebijakan penghapusan BBM bersubsidi baru akan berjalan efektfi jika semua wilayah di Indonesia menerapkan ketentuan yang sama.

"DKI tidak mungkin sendiri menerapkan ini, orang bisa belanja di Bekasi atau Depok. Memang ini idenya baik tetapi Ahok tidak bisa begitu, tidak bisa di Jakarta saja, yang kerja di Jakarta kan banyak sekali yang tinggal diluar Jakarta," ujarnya usai konferensi pers Outlook 2014 di APINDO Training Center, Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2013).

Sofjan menyarankan pengurangan subsidi BBM hendaknya dilakukan secara bertahap karena tak mungkin dihapuskan seluruhnya. Anggaran subsidi nantinya juga harus dialokasikan kepada masyarakat yang lebih tepat untuk menerimanya.

"Ide ini juga jangan hanya dibicarakan saja, ya nggak jalan-jalan. Tapi ini sulit karena sekarang semuanya mengutamakan pertimbangan politik," katanya.

Menurut Apindo langkah paling tepat yang bisa dilakukan pemerintah adalah memberikan subsidi dalam nilai tetap pada BBM. Sementara harga jual disesuaikan dengan mengikuti harga minyak dunia. Cara ini dipastikan takkan membuat anggaran subsidi tidak membengkak.

"Harga tetap ikut meknisme pasar tapi subsisdinya yang tetap. Karena subsidi ini yang bikin trade balance kita kena. Kita naikin Rp 1-2 ribu saja itu pengaruhnya sudah besar (terharap neraca perdagangan)," tandasnya.(Dny/Shd)

Baca Juga:

1. Ahok Hapus Subsidi BBM, Jero Wacik: Harus Ada Restu DPR
2. Hapus BBM Bersubsidi di Jakarta, Menperin: Ahok Berani
3.
Ahok Akan Hapus Subsidi BBM di Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.