Sukses

85% Penduduk Dunia Belum Pernah Naik Pesawat Terbang

Hanya 15% penduduk dunia yang mampu menikmati perjalanan udara menggunakan pesawat terbang komersial.

Airbus, produsen pesawat terbang asal Prancis, menilai bisnis penerbangan masih sangat menggiurkan. Pasalnya, hanya sedikit penduduk dunia yang mampu menikmati perjalanan udara menggunakan pesawat terbang komersial. Tak heran, Asia dengan jumlah permintaan penerbangan murah yang tinggi menjadi target Airbus untuk memasarkan pesawatnya.

"Anda harus tahu, hanya 15% penduduk dunia yang pernah naik pesawat. Bayangkan betapa potensialnya pasar tersebut (Asia)," ungkap CEO Airbus Fabrice Bregier seperti dikutip dari CNBC, Kamis (19/12/2013).

Menurutnya, Asia merupakan kawasan yang terus tumbuh dengan tingkat penduduk dalam jumlah sangat besar yang terus bertambah kaya. Dengan begitu, Bregier mengatakan, kehadiran model penerbangan murah seperti Airbus dapat membuat lebih banyak masyarakat  menikmati perjalanan udara.

Bahkan perusahaan manufaktur pesawat Eropa itu berani menargetkan Asia sebagai pasar terbesarnya menyusul kesepakatan penjualannya dengan maskapai Malaysia, AirAsiaX. Maskapai tersebut mengumumkan akan memesan 25 pesawat Airbus A330-300 di atas kontrak senilai US$ 6 miliar.

"Asia sejauh ini akan menjadi pasar terbesar kami dengan total pemesanan peswat sebesar 40%, yang bisa jadi didominasi Asia Tenggara atau China," ungkap Bregier.

Sementara itu, CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan, pesawat Airbus yang baru akan digunakan untuk sejumlah rute baru termasuk ke Eropa dan rute penerbangan yang sudah ada sebelumnya.

"Mereka memberi harga yang bagus untuk kami. Ini penting mengingat dengan tipe yang sama kami memperoleh harga yang lebih murah. Artinya, para penumpang dapat memperoleh hraga yang lebih murah," ungkap Fernandes. (Sis/Ndw)

Baca juga:


AirAsia X Kembali Borong 25 Pesawat Airbus A330-300

Garuda Indonesia Berikan Layanan Wifi di Airbus A330

Aksi Spektakuler Lion Air Borong Pesawat Airbus


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.