Sukses

Sempat Tertunda, Dokumen Pengalihan Saham Inalum Salah Ketik

Acara peresmian Inalum sebagai BUMN sempat mundur karena adanya kesalahan ketik dalam dokumen perjanjian.

Hari ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dijadwalkan menandatangani Akte Pengalihan Saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dengan perwakilan dari konsorsium Nippon Asahan Alimunium yang sebelumnya menjadi mayoritas pemilik saham.

Ada hal yang unik dalam acara yang berada di lantai 21 kantor Kementrian BUMN itu. Acara yang dijadwalkan dimulai pada pukul 12.00 WIB ini terpaksa diundur dikarenakan kesalahan penulisan kata yang terdapat dalam dokumen perjanjian tersebut.

Dengan kejadian tersebut terpaksa Dahlan dan beberapa tamu undangan yang mayoritas dihadiri petinggi di Kementrian BUMN dan jajaran calon Direksi Inalum menunggu pihak perwakilan NAA untuk menghubungi yang memberi kuasa yang saat ini berada di Jepang.

"Masalah kata, masalahnya dia (perwakilan NAA) tidak bisa mutuskan di sini, jadi dia harus menghubungi ke Jepang dulu," kata Dahlan saat dikonfirmasi di lokasi acara Kementrian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12/2013)."

Dahlan menjelaskan kesalahan pengetikan tersebut bukan dalam lembar utama Akte, melainkan di lembaran lampiran yang menjadi bagian pelengkap dokumen

Sayangnya Dahlan tak mau mengungkapkan kata apa yang menjadi penghalang dalam acara penandatanganan pengalihan Akte tersebut sehingga perlu harus dilakukan konfirmasi.

"Ini pelajaran juga bahwa kata-kata itu penting, menurut orang hukum itu harus berubah, itu kata-kata yang bagi kita sama sekali tidak menarik," kata dia.

Mengingat Dahlan akan ada Rapat Kabinet di Istana Negar dengan Presiden pada pukul 14.00 WIB akhirnya penandatanganan Akte baru bisa dilakukan sekitar pukul 13.45 WIB tanpa melakukan pencetakan ulang berkas lampiran.

"Saya akan tetap tanda tangani, nanti pihak Jepang tandatangannya belakangan tidak apa-apa," tegas Dahlan.

Tidak hanya persoalan kata, konfirmasi perwakilan ke Jepang juga bertujuan memastikan apakah pembayaran Inalum senilai US$556,7 sudah sampai di rekening NAA.

Dengan begitu mulai hari ini sudah ada penunjukkan Direktur Utama Inalum adalah Sahala Hasoloan Sijabat, Harmon Yunaz sebagai Direktur Produksi, dan Nasril Kamaruddin sebagai Direktur SDM & Umum.

"Nanti akan ada lima (Direksi), kan sekarang sudah ada tiga, nanti tinggal ditambah dua lagi," tutup Dahlan. (Yas/Ndw)

Baca Juga:

Inalum Akhirnya Resmi Jadi BUMN

Uang Pembelian Inalum Sudah Ditransfer ke NAA

Kata-kata Terakhir Perwakilan Jepang saat Serahkan Inalum

Inalum Milik RI, Importir Jepang Tak Lagi Dapat Keistimewaan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.