Sukses

7 Kebodohan Investor saat Berinvestasi

Dalam berinvestasi, keuntungan dalam jumlah besar tentu menjadi target utama para investor.

Dalam berinvestasi, keuntungan dalam jumlah besar tentu menjadi target utama para investor. Sayangnya, masih banyak investor yang belum paham atau keliru mengambil langkah saat berinvestasi.

Seperti dikutip dari Forbes, Kamis (26/12/2013), bukannya memperoleh untung, banyak investor yang akhirnya merugi karena melakukan barbagai tindakan ceroboh yang sebenarnya bisa dihindari.

Baiknya, sebelum berinvestasi para investor memahami pergerakan saham di pasar dan mempelajari berbagai strategi yang mampu mencegahnya dari kerugian.

Namun hingga saat ini , masih banyak para investor yang melakukan kesalahan umum saat berinvestasi. Berikut tujuh kesalahan pelaku investasi saat menanamkan modalnya:

1. Bertaruh terlalu besar

Saat Anda menggandakan jumlah saham penjualan saham Anda dibanding biasanya, prosesnya berlangsung dengan sangat lambat dan bersifat metodis.

Penarikan return saham dengan proses yang lambat justru membuat Anda memperoleh keuntungan dalam jumlah yang lebih sedikit.

2. Terlalu percaya diri

Tak sedikit investor yang memiliki kepercayaan diri terlalu tinggi. Dengan begitu, seringkali dia menganggap dirinya sendiri sebagai penanam modal yang handal dan lupa bahwa ketakutan akan kehilangan sesuatu justru seringkali menjadi pemicu keuntungan yang lebih besar.

3. Mengejar yield

Suku bunga yang rendah seringkali membuat para investor jatuh pada jebakannya. Biasanya para investor tergiur dengan yield yang lebih tinggi dengan berinvestasi langsung dalam jumlah besar.

Jika perusahaan menggunakan semua uang untuk membayar dividen per kuartal, Anda dapat terkena potongan pembayaran. Pasalnya, perusahaan juga dituntut untuk membayar berbagai tagihan lainnya. Alih-alih dapat untung, Anda bisa jadi tidak memperoleh apapun.

4. Berinvestasi sesuai target

Memang sulit mengabaikan emosi saat berurusan dengan uang. Cara terbaik untuk menghapuskan ambisi mendapatkan keuntungan besar adalah dengan fokus kembali pada rencana dan target di awal.

Jika Anda mengatakan akan menjual saham saat harganya menyentuh US$ 93 maka lakukanlah ketika waktunya tiba. Waktu lain belum tentu memberikan keuntungan yang sama.

5. Terburu-buru membeli saham

Jika Anda memiliki total 1.500 saham yang ingin dibeli, jangan membelinya dalam satu waktu secara bersamaan. Belilah 500 saham terlebih dulu, dan tunggu hasilnya. Kebanyakan investor terburu-buru membeli banyak saham tanpa memahami pergerakannya.

6. Tidak memperhatikan pasar

Latihan membuat Anda terbiasa. Begitu pula yang perlu dilakukan saat Anda tengah berinvestasi. Sayangnya, sebagian investor tidak terlalu memperhatikan perubahan pasar yang membuatnya justru dapat merugi saat berinvestasi.

7. Fokus pada satu sektor investasi

Banyak orang yang menkonsentrasikan investasinya pada satu lahan investasi atau sektor dalam jangka waktu pendek.

Seringkali banyak investor yang berharap sektor tersebut dapat memaksimalkan keuntungannya nanti. Sayangnya, fokus pada satu sektor saham saja justru dapat membuatnya rugi dalam jumlah besar jika kinerja investasinya tak berjalan mulus. (Sis/Nrm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini