Sukses

Harga Emas Masih Loyo di Awal Tahun 2014

Harga emas kembali merosot 0,1% ke level US$ 1.202,3 per ounce.

Emas akhirnya menutup tahun terburuknya sejak 1981 akibat ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terus membaik. Selain itu tingkat inflasi yang masih terkendali serta terkikisnya kekhawatiran keuangan AS juga turut membuat harga emas meluncur turun.

Seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (1/1/2014) sepanjang 2013, harga emas telah anjlok sebanyak 28%. Padahal harga emas pernah mencapai puncak tertingginya seharga US$ 1.900 per ounce pada Agustus 2011 dan terus bergerak naik turun sejak itu.

Sementara harga emas untuk kontrak aktif pengiriman Februari di New York Merchantile Exchange pada perdagangan Selasa (Rabu pagi) merosot 0,1% ke level US$ 1.202,3 per ounce.

Meski menurun drastis pada tahun lalu, para investor optimistis harga emas dapat menguat pada 2014. Pasalnya, keputusan Bank Sentral AS (The Fed) untuk menarik dana stimulusnya tahun ini, diprediksi dapat menyebabkan inflasi dan pelemahan nilai tukar dolar.

Namun jika kemungkinan tersebut tidak terjadi, permintaan terhadap logam mulia tersebut akan semakin menurun. Akibatnya, harga emas dapat kembali merosot.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret juga merosot 1,2% atau US$ 24 sen menjadi US$ 19,37 per ounce. Sepanjang tahun lalu, harga perak juga tercatat ambruk sebesar 36%. (Sis/Ahm)

Baca Juga:

Daya Tarik Emas Terus Memudar

Keruntuhan Harga Emas di 2013 Terparah dalam 30 Tahun

Harga Emas Bakal Merosot Tahun Depan?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini