Sukses

Saham Lapis Kedua Dominasi Daftar Pencetak Untung 2013

Saham PT Gowa Makassar Tourism Tbk (GMTD) mencatatkan kenaikan saham tertinggi di pasar modal Indonesia sepanjang 2013.

Tahun 2013 sudah berlalu, pasar modal Indonesia pun mencatatkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 4.272. Angka itu turun 0,98% dibandingkan penutupan indeks saham tahun 2012 di kisaran 4.316.

Pasar modal Indonesia menghadapi tekanan cukup berat dari domestik dan luar negeri. Penarikan dana stimulus moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) membuat ketidakpastian di bursa saham pada semester kedua 2013. Akhirnya bank sentral AS pun memutuskan untuk melakukan penarikan dana stimulus sebesar US$ 10 miliar mulai Januari 2014.

Penarikan dana stimulus itu berdampak terhadap bursa saham Indonesia. Hingga akhir 2013, dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia mencapai Rp 20 triliun. Selain itu, pasar modal Indonesia menghadapi tekanan rupiah dan defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan cukup besar.

Pergerakan IHSG pun sangat volatile sepanjang 2013. IHSG sempat tembus ke level tertinggi baru di 5.214 pada 20 Mei 2013. Akan tetapi akhirnya ditutup ke 4.274.  Sektor saham consumer goods pun menopang kenaikan IHSG sepanjang 2013. Sektor saham consumer goods naik 13,81%. Meski demikian, sejumlah saham mencatatkan kenaikan tajam atau top gainer terutama saham lapis kedua.

Saham PT Gowa Makassar Tourism Tbk (GMTD) mencatatkan kenaikan tertinggi 1.157% ke level Rp 8.300 per saham sepanjang 2013. PT Gowa Makassar Tourism Tbk bergerak di bidang usaha properti dan perhotelan. Lalu ada, saham PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA) mengalami lonjakan tinggi 850% ke level harga Rp 2.375 per saham.

Sementara itu, saham PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) mencatatkan kenaikan 826,67% ke level Rp 13.900 per saham.
Di posisi keempat, saham PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) naik 525% ke level Rp 2.500 per saham. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk merupakan pemilik RS Omni, perusahaan ini baru melantai di bursa saham pada awal tahun 2013.

Saham Akbar Indo Makmur Tbk (AIMS) menguat 375% ke level Rp 1.140 per saham. Posisi keenam, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melonjak 307% ke level Rp 11.000 per saham.

Saham lapis kedua lainnya yang mencetak untung besar antara lain saham Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) naik 302,17% ke level Rp 278 per saham, disusul saham PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ) naik 238,35% ke level Rp 4.500 per saham.

Sementara itu, posisi kesembilan, saham PT Cowell Development Tbk (COWL) naik 228,67% ke level Rp 470 per saham. Posisi kesepuluh, saham PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) naik 225% ke level Rp 2.700 per saham.

Ada saham-saham yang mencetak untung besar pada tahun 2013. Akan tetapi ada juga saham yang tidak bernasib baik. Saham-saham lapis kedua pun mencatatkan penurunan tajam sepanjang 2013.

Saham-saham yang tercatat sebagai top loser atau mencatatkan penurunan tajam  antara lain saham PT Sepatu Bata Tbk (BATA) dengan turun 98,23% menjadi Rp 1.060 per saham. Saham Nipress Tbk (NIPS) turun 92% ke level Rp 325 per saham dan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatatkan penurunan tajam mencapai 91.43% ke level Rp 450 per saham. (Ahm)

Baca Juga:

Tutup 2013, Bursa AS Cetak Kinerja Terbaik Sejak Era 1990-an

Laju IHSG Lesu, Transaksi Harian Saham Capai Rp 6,2 Triliun

Indeks Saham RI Kalah Telak dari Malaysia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini