Sukses

Harga Elpiji Termurah Ada di Indonesia, Malaysia, Atau Thailand?

Pertamina terhitung sejak 1 Januari 2013 pukul 00.00 telah menaikkan harga jual elpiji 12 Kg rata-rata Rp 3959 per Kg.

Bertepatan dengan perayaan tahun baru, PT Pertamina (Persero) mengumumkan adanya kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram (kg). Terhitung 1 Januari 2014, harga elpiji 12 kg khususnya di wilayah Jawa, naik sekitar Rp 47 ribu menjadi Rp 117.708.

Artinya, harga elpiji mengalami kenaikan Rp 3.959 menjadi Rp 9.809 per kg dari sebelumnya Rp 5.850 pada Oktober 2009. Keputusan ini langsung mengundang sejumlah tanggapan beragam dari masyarakat. Sebulan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) juga dikabarkan telah menaikkan harga elpiji di pulau Jawa di kisaran Rp 3.600-7.200 per tabung.

Berbeda dengan Indonesia, tepat di tanggal yang sama, pemerintah Filipina justru mengambil langkah berbeda dengan menurunkan harga elpijinya. Tepat pukul 12 malam tadi, Petron Filipina menurunkan harga elpiji sebesar 7,65 peso per kilogram.

Sebelumnya, pada 2 Desember 2013, Petron menaikkan harga elpiji sebesar 14,3 peso per kg. Keputusan tersebut diambil Filipina guna menyesuaikannya dengan jumlah pasokan yang tersedia.

Sementara itu, pemerintah Malaysia tengah berupaya melepaskan subsidi elpiji yang terlalu besar dengan mulai meningkatkan harganya. Langkah tersebut sesuai dengan kebijakan Thailand untuk meningkatkan harga elpiji di negaranya sebesar 0,5 baht per bulan.

Lebih lengkapnya, berikut perbandingan harga elpiji di Indonesia dan tiga negara tetangganya:

1. Filipina

Harga gas elpiji per kg: 74,1 peso atau setara Rp 20.314

Harga terbaru: 1 Januari 2014

2. Indonesia

Harga gas elpiji per kg: Rp 9.809

Harga terbaru: 1 Januari 2014

3. Thailand

Harga gas elpiji per kg: 19,3 baht atau Rp 7.118 (kurs: Rp 372 per baht)

Harga terbaru: Desember 2013

4. Malaysia

Harga gas elpiji per kg: 1,9 ringgit atau Rp 7.053 (kurs: Rp 3.712 per ringgit)

Harga terbaru: 2 Desember 2013.
(Sis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini