Sukses

Pemerintah Hati-hati Sikapi Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

Kementerian Perdagangan memperkirakan kenaikan harga elpiji 12 Kg bakal berdampak pada bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Langkah PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji per 1 Januari 2014 dikhawatirkan berdampak pada barang-barang kebutuhan masyarakat terutama makanan jadi. Meski belum menghitung persis besaran kenaikan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berharap kenaikan elpiji dilakukan dengan hati-hati.

Gita mengaku kalkulasi dampak kenaikan harga elpiji pada bahan pokok belum bisa dilakukan karena kebijakan yang dibuat Pertamina dibuat secara mendadak.

"Saya belum tahu kalkulasi penuhnya kalau sudah bisa dihitung saya kasih jawabannya," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014).

Kenaikan harga elpiji 112 Kg diakui Gita kemungkinan bisa berdampak pada tekanan inflasi 2014. Untuk itu pemerintah akan lebih berhati-hati menyikapi kebijakan baru Pertamina tersebut mengingat inflasi 2013 telah mencapai 8,38%.

"Ini harus hati-hati menyikapi hal-hal yang bisa buahkan inflasi," lanjutnya.

Seperti diketahui, pada 1 Januari 2014 pukul 00.00, Pertamina menutuskan untuk menaikan harga elpiji 12 kg. Langkah ini diambil lantara perusahaan plat merah tersebut terus menanggung kerugian atas bisnis elpiji non subsidi selama 2011 hingga Oktober 2012 sebesar Rp 7,73 triliun.

Pertamina menaikan harga elpiji jenis ini serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg sehingga membuat harga elpiji ini berada pada kisaran Rp 120-140 ribu per tabung ditingkat pengecer.(Dny/Shd)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini