Sukses

BPJS Ketenagakerjaan Bakal Guyur Pasar Saham & Obligasi RI

Jamsostek yang kini bernama BPJS Ketenagakerjaanbakal menambah porsi investasi saham dan obligasinya pada 2014.

Salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia berencana mengguyur pasar keuangan dan obligasi sepanjang 2014. Aksi ini dilakukan ditengah keyakinan tingginya konsumsi domestik dan kemungkinan penurunan suku bunga guna mendorong pendapatan perusahaan di tahun Pemilu.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang semula bernama PT Jamsostek (Persero) menyatakan bakal menambah porsi saham menjadi 25% dari sebelumnya 22% pada 2013.

Presiden Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn G Masassya seperti dikutip laman Bloomberg, Senin (6/1/2014) mengatakan perusahaan juga bakal meningkatkan porsi kepemilikan obligasi dari sebelumnnya 45% menjadi 48% sepanjang tahun ini.

Keputusan Jamsosken meningkatkan kepemilikan saham pada tahun lalu telah membantu menstabilkan pasar modal Indonesia.

Sepanjang 2013, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 1% atau penurunan tahunan terdalam sejak 2008. Anjloknya bursa saham nasional dipicu aksi penarikan dana asing hingga US$ 1,8 miliar.

Penarikan itu dipicu ekspektasi program pengurangan dana stimulus Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran kondisi neraca transaksi berjalan dan pelemahan rupiah.

"Dalam jangka pendek, investasi depositio memang memberikan keuntungan lebih atraktif dibandingkan pasar saham," ujar Masassya yang memperkirakan arus keluar dana asing masih akan berlanjut sampai kuartal I-2014.

"Bagaimanapun, dalam jangka panjang, kami harus kembali ke pasar keuangan dan obligasi," tambahnya.

BPJS Ketenagakerjaan berharap total aset perusahaan bakal meningkat menjadi Rp 181 triliun pada 2013, atau naik dari sebelumnya Rp 149,8 triliun pada akhir 2013.

Peningkatan itu dipicu bertambahnya peserta asuransi baru seiring program Jaminan Kesehatan Nasional yang baru diperkenalkan pemerintah.

Masassya juga berharap perusahaan titel dan konsumen bakal mendapat untung besar dari pengeluaran Partai Politik yang mulai berancang-ancang memasuki Pemilihan Umum pada April dan Juli.(Shd)

Baca Juga

BPJS Ketenagakerjaan RI Mulai Diperhatikan Negara Lain

Perusahaan Wajib Daftarkan Karyawan Jadi Peserta BPJS

Tak Daftarkan Pekerja ke BPJS, Perusahaan Dikenai Sanksi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.