Sukses

Permintaan Elpiji Berkurang Usai Berhembus Isu Turun Harga

Penurunan permintaan gas terbilang cukup tinggi. Sebuah agen yang biasanya mengirim 700-800 tabung kini cuma melayani 100 tabung sehari.

Berhembusnya isu akan adanya penutunan harga jual gas Elpiji non subsidi kemasan 12 Kilogram (Kg) mendorong berkurangnya permintaan pasokan dari para agen. Aktivitas penjualan gas Elpiji di sejumlah agen juga terlihat mulai menurun.

Kepala Operasional Agen Gas Elpiji PT Adhira Marsa, Herman mengatakan, adanya pemberitaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta Pertamina mengevaluasi harga gas Elpiji 12 Kg mempengaruhi permintaan gas non subsidi tersebut. Para pengecer dikabarkan sudah memperkirakan harga jual gas Elpiji 12 Kg akan diturunkan.

"Sekarang pun konsumen lebih mengerti, konsumen minta tidak dikirm dulu karena ada perkiraan mau turun, soalnya ada isu dibaatilin atau diturunin," kata Herman, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (6/12/2013).

Penurunan permintaan dari pengecer yang selama ini menjadi langganannya memang terbilang cukup drastis. Biasanya setiap hari agen Elpiji tersebut menjual 700 hingga 800 tabung. Namun, sampai berita ini diturunkan pasokan ke konsumennya hanya mencapai 100 tabung.

Herman menduga, berkurangnya permintaan pasokan gas akibat para pengecer takut menderita kerugian jika membeli dengan harga saat ini. Namun dirinya memastikan akan tetap menyediakan gas elpiji sesuai dengan kebutuhan.

"Agen pengecer terus terang mereka punya perhitungan, dengan isu seperti ini, kalau harga nggak diturunkan mereka jual besok, mereka takut rugi," pungkasnya.

Baca Juga

Pemerintah Terpaksa Intervensi Pertamina soal Harga Elpiji 12 Kg

Bos Pertamina dan Para Menteri Kumpul di BPK Bahas Harga Elpiji

Harga Elpiji 12 Kg Naik, Masyarakat Mulai Melirik Bright Gas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini