Sukses

Konsumen Tunda Beli Elpiji 12 Kg

Konsumen memutuskan untuk menunda pembelian elpiji 12 kg karena belum ada kepastian harga resmi dari Pertamina dan pemerintah.

Revisi kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) menjadi Rp 1.000 per kg tak membuat konsumen berbondong-bondong mengantre tabung biru ini. Hal ini terlihat di salah satu agen elpiji resmi Pertamina di Rawasari Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, tak nampak antrean pembeli tabung gas ukuran 12 kg meskipun pemerintah sudah memberikan kisi-kisi soal turunnya harga elpiji dari Rp 3.959 per kg menjadi Rp 1.000 per kg.

Namun suara dentingan dari tabung elpiji terdengar keras saat salah seorang karyawan agen di bawah bendera PT Satria Bakti Pertiwi ini sedang asik menata tabung-tabung gas kosong. Ada tabung ukuran 12 kg dan 3 kg.

Indri, Staf Administrasi Satria Bakti Pertiwi mengungkapkan, konsumen memutuskan untuk menunda pembelian elpiji 12 kg karena belum ada kepastian harga resmi dari Pertamina dan pemerintah.

"Siang sampai sore ini sepi. Tapi kalau tadi pagi cukup ramai karena pelanggan menunda pembelian sampai harga baru berlaku mulai besok (7/1/2014) ," ungkap dia saat ditemui Liputan6.com di kantornya, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Indri mengatakan, dari 180 tabung ukuran 12 kg, tercatat tingga 66 tabung tersisa hingga sore ini. Artinya agen tersebut sudah berhasil menjual gas elpiji ukuran 12 kg sebanyak 114 tabung.

Soal harga, lanjut dia, pihaknya membanderol tabung elpiji 12 kg dengan harga kenaikan awal (Rp 3.959 per kg) sebesar Rp 124 ribu ke pengecer atau konsumen ritel dan Rp 120 ribu per tabung kepada pelanggan yang akan menjual kembali tabung gas (pangkalan).

"Harga yang kami gunakan masih sama dengan harga kemarin karena kan belum ada harga resmi dari Pertamina dan pemerintah. Konsumen pun mengerti kok," terangnya.

Indri mengaku, pihaknya membeli tabung gas elpiji 12 Kg dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas itu sebesar Rp 116 ribu per tabung.

"Kalau misalnya harga turun Rp 1.000 per kg itu akan menguntungkan konsumen. Tapi bagi agen biasa saja, yang penting dagangan kami habis," cetus dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.