Sukses

Dirut Pertamina: Dibandingkan Rokok, Berapa Sih Harga Elpiji?

Dirut Pertamina geram dengan banyaknya pihak yang menuding kenaikan harga elpiji bisa memucu harga kebutuhan pokok lainnya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan pengguna gas elpiji kemasan 12 Kilogram (Kg) sebetulnya berasal dari masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih baik. Jika tidak, golongan masyarakat mampu ini memilih menggunakan gas elpiji bersubsidi kemasan 3 Kg.

Data Pertamina memperlihatkan, konsumen pembeli Elpiji 12 Kg sebetulnya hanya sebesar 17% dari total penduduk di tanah air. "Yang beli elpiji 12 Kg pasti sudah punya HP dan mampu beli pulsa," sindir Karen dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Karen yakin kenaikan harga Elpiji 12 Kg tidak akan mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Bahkan dirinya berani membandingkan kenaikan harga Elpiji dengan kebiasaan masyarakat membeli rokok. Jika diakumulasikan, uang yang dikeluarkan untuk membeli rokok dianggapnya lebih besar daripada pembelian Elpiji 12 Kg.

"Berapa bungkus rokok yang bisa dibeli, dibandingkan harga Aqua, berapa sih harga elpiji?" cetus Karen.

Pada bagian lain, Karen memastikan pasokan Elpiji 12 Kg dan 3 Kg aman mesti ada kenaikan harga. Tabung cadangan gas dalam negeri untuk Elpiji 12 Kg tercatat mencapai 330 ribu unit yang bisa mencukupi kebutuhan untuk 17 hari. Sedangkan pasokan Elpiji 3 kg yang dimiliki Pertamina saat ini sudah mencapai 2,3 juta unit tabung.

Dalam dua pekan ke depan, Pertamina juga akan menambah sebanyak 1,2 juta tabung gas Elpiji 3 KG sehingga total seluruhnya menjadi 350 ribu tabung. "Jangan khawatir, Pertamina tidak akan kekurangan," katanya.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengimbau masyarakat tidak khawatir akan terjadi kelangkaan ketersediaan gas Elpiji kemasan 3 Kg sebagai efek dari adanya kenaikan Elpiji 12 Kg. Perusahaan menjamin kelangkaan tidak akan terjadi karena pihaknya telah melakukan antisipasi.

"Kelangkaan jangan didramatisir. Kami tidak ingin ini didramatisir, sehingga membuat konsumen tidak nyaman," ujarnya.

Hanung mengakui dirinya pernah mendapatkan laporan terkait kelangkaan Elpiji di beberapa tempat di tanah air. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata tidak semua tempat mengalami kelangkaan. Dia menyebutkan kelangkaan terjadi hanya karena masalah distribusi.

"Kalau pun ada (kelangkaan) hanya soal distribusi, silahkan cari di SPBU, elpiji itu ada," lanjutnya.(Dny/Shd)

Baca Juga

Survei: 85% Warga RI Mampu Beli Elpiji 12 Kg di Atas Rp 100 Ribu

Elpiji 12 Kg Hanya Naik Rp 1.000, Kadin: Itu Lebih Masuk Akal

Cuma Naik Rp 1.000, Bisnis Elpiji 12 Kg Pertamina Merugi Rp 6,5 T

Harga Elpiji Direvisi Naik Rp 12 Ribu/Tabung Mulai Nanti Malam

Pemerintah Terpaksa Intervensi Pertamina soal Harga Elpiji 12 Kg

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini