Sukses

Harga Emas Naik Menjelang Laporan Data Pekerjaan AS

Harga emas naik pada perdagangan Jumat (10/1/2014) pagi ini setelah dua hari turun.

Harga emas naik pada perdagangan Jumat (10/1/2014) pagi ini setelah dua hari turun karena pedagang menambahkan posisi menjelang laporan utama Amerika Serikat tentang nonfarm payrolls pada hari ini.

Pedagang terus mencermati laporan ini sebab dinilai menjadi petunjuk tentang apakah Federal Reserve akan
terus melanjutkan pemangkasan stimulus obligasinya.

Emas di pasar Spot naik 0,2% menjadi US$ 1.227,86 per ounce. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari tercatat naik US$ 3,90 per ounce menjadi US$ 1.229,40 per ounce, dengan volume perdagangan sekitar 20% di bawah rata-rata 250 hari, menurut data awal Reuters.

Bullion harga emas terjadi karena data mingguan  AS menunjukkan klaim pengangguran jatuh pekan lalu dan PHK mencapai level rendah pada Desember. Hal ini menambah serangkaian data baru-baru ini yang menilai ekonomi kembali menguap alias belum membaik.

Para analis mengatakan kekecewaan atas data pekerjaan yang dilansir hari ini akan bisa memberikan dorongan bagi emas dalam jangka pendek.

Namun, logam mulia kemungkinan akan tetap di bawah tekanan tahun ini setelah Fed memilih untuk memotong pembelian aset bulanan sebesar US$ 10 miliar pada Desember .

"Emas saat ini kurang memberikan psikologi bagi investor dan permintaan yang kuat untuk komoditas sebagai kelas aset yang mendorong harga ke level US$ 1.900 per ounce. Saya tidak melihat mereka kembali waktu segera pada tahun 2014 ini, " kata Bill O'Neill, mitra komoditas perusahaan investasi LOGIC Advisors di New Jersey.

Nonfarm payrolls Jumat diperkirakan akan menunjukkan peningkatan dari 196 ribu pada bulan Desember, menurut survei ekonom Reuters. Ini sedikit di bawah data November yang sebesar 203 ribu.
 
Emas telah meningkat hampir 2% bulan ini sebagai bentuk kombinasi kerugian di pasar saham global, dana pembelian yang berhubungan dengan indeks rebalancing dan permintaan fisik Cina.

Bullion juga didukung jeda reli dolar terhadap euro menyusul komentar hati-hati yang dibuat Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi setelah suku bunga bank mencapai rekor terendah. (Nrm)
    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini