Sukses

Dicaplok Pertamina, PGN Cuma Bisa Pasrah

Manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk menyerahkan sepenuhnya ke pemegang saham terkait rencana akuisisi Pertamina terhadap perseroan.

Manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyerahkan rencana PT Pertamina (Persero) mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk kepada pemegang saham terutama Pemerintah.

Vice Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Ridha Ababil menuturkan, rencana akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk oleh Pertamina tergantung dari pemegang saham baik pemerintah dan publik. Pihaknya sebagai operator hanya mengikuti rencana pemegang saham saja.

Selain itu, menurut Ridha, proses akuisisi itu tidak dapat berlangsung cepat. PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebagai perusahaan publik juga harus memenuhi ketentuan pasar modal. Saat ini merupakan tahun pemilihan umum (pemilu) juga dapat mempengaruhi rencana akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk oleh Pertamina.

"Kami serahkan ke pemegang saham baik pemerintah dan publik. Ada kesepakatan pemegang saham silahkan saja. Akan tetapi tunggu juga dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kami sebagai perusahaan publik. Kalau kami diambil juga oleh BUMN bagaimana, nanti kami lihat saja, apalagi sekarang masuk tahun pemilu, apakah bisa terlaksana," ujar Ridha, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (13/1/2014).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan saham perseroan antara lain pemerintah sebesar 56,96% dan publik kurang dari 5% sebesar 43%.

Sebelumnya pemerintah merestui opsi PT Pertamina (Persero) mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Hal itu tertuang dalam risalah rapat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bersama dewan direksi dan komisaris Pertamina.

Dalam risalah rapat pada 7 Januari 2014, Deputi Kementerian BUMN Dwiyanti Tjahjaningsih, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, dan Komisaris Utama Pertamina Sugiharto termasuk di antara pejabat yang hadir dalam rapat itu.

Selain itu, ada pula Komisaris Pertamina antara lain Bambang Brodjnegoro, Edy Hermantoro, dan Mahmuddin Yasin, serta sejumlah Direktur Pertamina seperti Hari Karyulianto dan Hanung Budya.

Skenario yang diinginkan Pertamina adalah menggabungkan anak perusahaan, PT Pertagas dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dan selanjutnya hasil merger menjadi anak perusahaan Pertamina.

Ridha menuturkan, saat ini pihaknya fokus untuk mengembangkan bisnis perseroan pada 2014. Perseroan akan meningkatkan jaringan saluran pipa gas untuk rumah tangga sekitar 3.000 karena sehubungan kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg).

Selain itu, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk yaitu PT Saka Energi dikabarkan telah melaksanakan hak membeli terlebih dahulu blok Pangkah PSC senilai US$ 650 juta dari Hess Corporation. Hess menguasai 75% blok Pangkah. Saka Energi merupakan pemegang 25% di blok Pangkah. (Ahm)

Baca Juga:

Pemerintah Restui Pertamina Caplok PGN


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini