Sukses

Martabe Targetkan Keruk 230 Ribu Ounce Emas Tahun Ini

Martabe menargetkan panduan produksi 230 ribu sampai 250 ribu ounce untuk emas dan sekitar 2 juta ounce untuk perak pada tahun ini.

Martabe menargetkan panduan produksi 230 ribu sampai 250 ribu ounce untuk emas dan sekitar 2 juta ounce untuk perak pada tahun ini.

Rentang jumlah ini diambil karena perusahaan sedang menilai berbagai pilihan untuk mengoptimalkan kegiatan penambangan dan pengolahan sementara situasi menurunnya harga emas dunia terus berlanjut.

Selain itu, perusahaan akan melanjutkan program optimalisasi margin (Margin Improvement Program). Sebagai hasilnya, AISC menurun dari sekitar US$ 1,000 per ounce pada awal tahun 2013 menjadi sekitar US$ 750 per ounce pada akhir tahun dengan jumlah rata-rata kurang dari US$ 800 per ounce dalam setahun.

“Kami sangat gembira dengan pencapaian produksi Tambang Emas Martabe dan kinerja tim yang hebat. Hasil yang kita capai di tahun pertama produksi ini semakin memantapkan posisi Martabe sebagai salah satu tambang emas terkemuka di dunia," jelas Presiden Direktur G-Resources  Peter Albert, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2014).

Tambang emas Martabe mencatat produksinya mencapai 281.477 ounce, melebihi target produksi dasar sebesar 250 ribu ounce per tahun dan telah direvisi pada Juli 2013 menjadi 280 ribu ounce.

Selain emas, produksi perak perusahaan juga ikut bertambah.produksi perak mencapai 1.515.228 ounce pada tahun 2013. "In addition, Martabe produced 1,515,228 ounces silver in 2013," kata dia.

Kenaikan produksi membuat Martabe mencatatkan pendapatan sebesar US$ 429 juta dari hasil penjualan 280.363 ounce emas dan 1.464.079 ounce perak.

Dalam setahun penuh, biaya produksi emas berdasarkan North American Gold Institute Standard (NAGIS) berada di angka US$ 483 per ounce yang dituangkan.

"Sedangkan All-in sustaining costs (AISC) tahun 2013 berdasarkan pedoman World Gold Council adalah US$ 799 per ounce yang dijual," tuturnya. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini