Sukses

Kunjungi RI, Bos Besar Freeport Sowan ke Para Menteri Ekonomi

Setelah Menkeu Chatib Basri dan Menperin MS Hidayat, kini giliran Menteri ESDM Jero Wacik yang bertemu Bos Freeport McMoran Copper&Gold.

Bos Freeport McMoran Copper&Gold Inc Richard C Adkerson bertemu Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. Kedatangan Adkerson ke kantor Kementerian ESDM merupakan bagian dari kunjungan estafet ke sejumlah menteri ekonomi. 

Sebelum bertemu Jero, Adkerson telah  bertemu dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Keuangan Chatib Basri, serta Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Dalam kunjungan tersebut, Adkerson membahas aturan  bea keluar mineral mentah yang baru dikeluarkan beberapa waktu lalu. Aturan tersebut merupakan turunan UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 yang secara garis besar melarang ekspor mineral mentah mulai 12 Januari lalu.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Pusat Komunikasi Kementerian ESDM, pertemuan tersebut akan diakhiri dengan jumpa pers pukul 13.00 WIB, sampai pukul 14.35 WIB rombongan perusahaan tambang Amerika yang mengeruk emas di Papua tersebut keluar didampingi Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.

Namun tidak sesuai rencana, rombongan tersebut langsung menuju mobil yang sudah menunggu di depan pintu gedung utama Kementerian ESDM. Dalam kunjungan itu, Adkerson juga didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto.

Adkerson tidak memberi keterangan kepada wartawan. Dia hanya berkata 'Thank You'  sambil menuju mobil Mercedes Benz warna abu-abu dengan pelat nomor B 55 ANF, di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (30/1/2013).

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan, pihak Freeport mau membangun smelter atau pabrik pemurnian di Indonesia asal diberi keringanan bea keluar.

"Jadi dia bersedia membangun smelter jika mendapat relaksasi BK. Lalu saya bilang tidak bisa. Saya suruh datang ke Pak Hatta Rajasa (Menteri Perekonomian) dan Pak Chatib Basri (Menteri Keuangan)," tandas dia. (Pew/Ndw)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.