Sukses

Toyota Bidik Jual 5.000 Mobil Murah Agya Tiap Bulan

Penjualan mobil murah dan ramah lingkungan milik produsen otomotif Toyota yaitu Agya mencapai sekitar 20 ribu unit di 2013.

Penjualan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) milik produsen otomotif Toyota yaitu Agya mencapai sekitar 20 ribu unit pada tahun lalu. Hal ini dilihat dari penjualan rata-rata perbulan yang mencapai 5.000 unit.

"Tahun lalu sebenarnya kita tidak terlalu memasang target, cuma saya kita lihat rata-rata penjualan per bulan 5.000 unit per bulan, totalnya dari September sampai Desember (4 bulan) ya mungkin dikalikan 5.000 saja," ujar Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Rahmat Samulo saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Rabu (5/2/2014).

Sedangkan untuk tahun ini, penjualan kendaraan jenis tersebut juga diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu.

"Kita juga tidak pasang target, tetapi perkiraan saya tidak akan jauh dari pencapaian yang lalu per bulannya. Perkiraan ini lebih kepada situasi market, ya kita ikuti saja," lanjutnya.

Sementara itu, untuk harga jual yang akan ditetapkan pada tahun ini untuk kendaraan tersebut, Rahmat mengaku pihaknya belum berencana menaikkan harga jualnya.

Menurut dia, banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk melakukan perubahan harga dari mobil mobil tersebut.

"Soal harga, banyak faktor yang harus kita lihat, kemudian juga mobil ini kan mobil yang harganya terjangkau, jadi ini menjadi pertimbangan kita termasuk ada ketentuan soal batasan harga yang harus kita ikuti. Banyak pertimbangan, jadi belum bisa dipastikan apakah akan naik atau tidak," tandas dia. (Dny/Nrm)

Baca juga:

Mobil Murah Karimun Wagon Lampaui Target Penjualan

Ekspor Mobil Murah RI Ditargetkan Capai 30% dalam 5 Tahun

4 Pabrik Mobil Murah Berdiri, Investasi US$ 3 Miliar Masuk RI


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini