Sukses

Pemerintah Akui Masih Ada Kelemahan pada Sistem Tes CPNS

Menpan RB mengakui proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang menggunakan sistem teknologi masih memiliki kelemahan.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB) Azwar Abubakar mengaku proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang menggunakan sistem teknologi Lembar Jawab Komputer (LJK) masih memiliki kelemahan.

Kelemahan terutama tidak dapatnya sistem mengutamakan putra-putra daerah untuk mendapatkan peluang utama dalam mengisi kekosongan pegawai di wilayahnya.

"Tes ini sangat fair, tapi juga ada sedikit kendala keluhan di beberapa daerah, yaitu putra daerah sedikit sekali yang masuk. Pusat tidak menetapkan kelulusan hanya mengeluarkan hasil," ungkapnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Dari total 65 ribu formasi lowongan yang disediakan dengan total pendaftar mencapai 1 juta orang, saat ini terdapat 70 ribu posisi yang terpaksa tidak dapat terisi.

"Ada 70 ribu posisi tak terisi karena kurang mendaftar atau yang mendafrar tidak qualified. Itu saja keluhan ada 14 daerah tapi sekarang tinggal empat lagi yang mau ketemu saya," katanya.

Untuk tahun ini, Menpan akan tetap membuka lowongan CPNS untuk terus mengisi adanya regenerasi jabatan dan masih kosongnya beberapa formasi yang seharusnya dapat terisi tahun ini.

"Tahun ini kita akan buka untuk umum sekitar 100 ribu. Kita perlu orang-orang yang baik," pungkasnya. (Yas/Nrm)

Baca juga:

Mimpi Jadi PNS, Tenaga Honorer Rela Mengabdi Belasan Tahun

Sebagian Hasil Tes CPNS Honorer Diumumkan Besok

Ikhlas, Cemas & Prasangka Hiasi Penundaan Hasil Tes CPNS Honorer


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.