Sukses

FPM: Merpati Kini Sekarat! Kaki dan Bulu Bulu Sayapnya Digunduli

"Kini Merpati, sekarat! Kaki dan bulu bulu sayapnya digunduli. Mati segan hidup tak mampu. Siapa yang bertanggung jawab? Harus ada!"

Merpati Nusantara Airlines saat ini sudah tak mampu lagi terbang dan sedang melakukan konsolidasi. Dalam masa konsolidasi ini ada risiko dalam langkah yang diambil direksi demi memajukan kembali Merpati.

Dalam masa konsolidasi ini Forum Pegawai Merpati (FPM) menemukan fakta bahwa sesungguhnya Roadmap penyelamatan Merpati itu sudah ada dalam bentuk bisnis plan tahun 2011 hingga 2020.

"Ini merupakan roadmap pertama dan satu-satunya sampai saat ini buat restrukturisasi Merpati yang dibuat oleh Manajemen Merpati 2010-2012 pada tahun 2010 dibawah asistensi PT PPA," ungkap Ketua FPM, Sudiyarto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/2/2014).

Sudiyarto menambahkan bahkan roadmap tersebut telah disetujui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga telah dibahas juga di Kementerian Keuangan untuk skema pembiayaan dari Roadmap Restrukturisasi itu sendiri.

Dari pembahasan yang selama enam sampai delapan bulan tersebut, diakuinya telah menghsilkan suatu keputusan dimana Merpati mendapatkan suntikan dana dari Penanaman Modal Negara (PMN) melalui dana Restrukturisasi dan Revitalisasi (RR).

"Lalu terjadi pergantian direksi, hanya 4 bulan setelah dana PMN dicairkan, namun Dirut pengganti saat itu dengan alasannya sendiri, membawa Merpati menyimpang dari roadmap dan RKAP 2012 yang merupakan turunan rencana bisnis tahunan dari roadmap itu sendiri kemudian berakibat kerugian, peningkatan hutang, dan tunggakan di sana-sini," paparnya.

Untuk mencegah kembali terjadinya hal itu, FPM menghimbau kepada pemegang saham dalam hal ini pemerintah untuk mampu bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan direksi saat ini. FPM berharap apa yang dilakukan tersebut dapat menjadi win-win solution bagi perusahaan maupun pegawainya.

"Kini Merpati, sekarat! Kaki dan bulu bulu sayapnya digunduli. Mati segan hidup tak mampu. Siapa yang bertanggung jawab? Harus ada! Lalu Siapa yang bisa menolongnya? Juga harus ada!," tegasnya. (Yas/Igw)

Baca Juga:

Pantaskah Merpati Dapat Dana Talangan Seperti Century?


Merpati Layani Rute Pendek, Sekjen INACA: Kapan Utang Lunas?


2 Maskapai yang Terancam Bernasib Malang Seperti Merpati


Opsi Terbaik buat Merpati: Dibangkrutkan!


Selamatkan Merpati, RI Perlu Tiru Filipina dan Jepang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.