Sukses

Hatta Usul Insentif buat Perusahaan yang Ikut Membangun Daerah

Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai pemerintah perlu memberikan insentif untuk perusahaan yang membangun infrastruktur daerah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai pemerintah perlu memberikan insentif untuk perusahaan yang membangun infrastruktur di daerah. 

Usulan insentif tersebut disampaikan Hatta, dalam sambutannya pada ground breaking 6 proyek strategis yang dibangun di Provinsi Sulawesi Barat, Senin (10/2/2014).

Hatta yang juga mantan Mantan Menteri Perhubungan tersebut memuji perusahaan Jusuf Kalla dalam andilnya melakukan pembangunan di daerah.

Menurut dia, pemerintah harus memberikan insentif, karena masyarakat merasakan manfaat yang besar dengan adanya proyek yang dikerjakan.

"Kalla Group milik Pak Jusuf Kalla patut jadi contoh. Belum memulai proyeknya namun masyarakat sekitar sudah menikmati manfaatnya. Perusahaan seperti ini perlu mendapat insentif atau kemudahan dari pemerintah,” kata Hatta Rajasa.

Enam proyek yang dimulai pengerjaannya di Sulbar ini, diantaranya PLTA Timbuan 450 MW, milik Kalla Group dengan nilai investasi mencapai Rp 9 triliun, jalan tol Kota Mamuju-Bandara, pabrik minyak sawit, dan pengantongan semen Bosowa.

Kalla Group sendiri telah memulai proyeknya dengan membuka akses jalan beton sepanjang 85 km antara Salobatu-Kalumpang dan Karama Sulawesi Barat.

Sebelumnya, Kalla Group telah mengoperasikan PLTA Poso II yang memiliki daya 180 megawatt (MW) tahun lalu. PLTA yang dibangun oleh tangan anak bangsa ini sudah menyuplai listrik di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Pengoperasian PLTA Poso diperkirakan mampu menghemat sibisidi listrik hingga Rp 2 triliun per tahun.

Angka tersebut berasal dari penghematan anggaran negara yang harus dikucurkan untuk membeli bahan bakar bila pembangkit listrik menggunakan diesel. (Nrm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.