Rupiah Diprediksi Menguat Jika Jokowi Terpilih Jadi Presiden

Malaysian Banking Bhd., dan perusahaan jasa finansial global Morgan Stanley memprediksi rupiah bisa menguat pesat jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terpilih sebagai Presiden Indonesia pada pemilihan umum Juli mendatang.

Sayangnya, hingga saat ini Gubernur Jakarta yang populer itu belum dipilih sebagai calon presiden (capres) dari partai naungannya PDI-P.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (11/2/2014), pimpinan riset valuta asing Maybank Saktiandi Supaat mengatakan, rupiah dapat melonjak 7,6% ke level 11.300 per dolar pada akhir tahun jika Jokowi memenangkan pemilihan umum tahun ini. Namun tanpa kemenangannya, rupiah hanya mampu menguat hingga ke level 11.700 per dolar AS.

Hal setara diungkapkan para analis di  Morgan Stanley. Rupiah diprediksi dapat menembus level 11.700 jika akhir Juni nanti Jokowi telah terdaftar sebagai salah satu capres Indonesia. Rabobank menilai, rupiah dapat menguat hingga 11.750 per dolar hingga akhir tahun jika Jokowi terpilih.

Sementara itu, dengan kondisi yang sama, PT Bank Danamon memprediksi rupiah dapat menguat cepat hingga 11.000 per dolar AS di akhir 2014.

Adapula ekonom Oversea-Chinese Banking Corp. (OCBC) Wellian Wiranto yang mengatakan, jika Jokowi menjadi salah satu calon presiden, rupiah dapat mencapai level 12.000.

Penilaian itu karena Pemimpin Indonesia yang baru akan mewarisi laju pertumbuhan ekonomi yang lamban akibat tingkat korupsi.

Selain itu, presiden yang baru juga harus mampu menyesuaikan perekonomian domestik menghadapi aksi penarikan stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang tahun lalu menghantam rupiah hingga anjlok sebesar 21%.

"Pasar keuangan Indonesia akan memberikan respons yang sangat positif jika Jokowi berhasil menang sebagai presiden Indonesia," ungkap Kepala Riset Pasar Keuangan Asia Pasifik di Rabobank International, Michael Every.

Dari kacamatanya, Jokowi dikenal sebagai sosok yang mampu menjalani kepemimpinannya dengan bersih disertai nilai-nilai demokrasi dan partisipasi yang kuat.

"Itu merupakan hal yang saat ini sangat dibutuhkan Indonesia, negara dengan demokrasi yang masih sangat muda," tandas dia. (Sis/Nrm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com