Sukses

Merpati Mau Dibangkrutkan, Ini Reaksi DPR

"Dibangkrutkan bagaimana? Kalau opsinya dibangkrutkan harus pakai Pengadilan," kata Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto.

Opsi penyelamatan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang diusung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan cara membangkrutkan maspakai penerbangan pelat merah ini menuai reaksi dari Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto.

Menurutnya, akan sangat sulit bagi pemerintah merealisasikan skenario tersebut karena perlu menempuh jalur hukum.

"Dibangkrutkan bagaimana? Kalau opsinya dibangkrutkan harus pakai Pengadilan. Apakah Kementerian bisa mengatur Pengadilan? Solusi yang kurang tepat," cetus dia kepada Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Rabu (12/2/2014).

Airlangga menilai, anggota parlemen telah merekomendasikan Kementerian atau pemerintah untuk menyuntikkan dana kepada Merpati lewat Penyertaan Modal Negara (PMN).  

"Waktu itu kan kami sudah bantu dengan usulan PMN dan rencana bisnis. Tapi Kementerian BUMN tidak menurutinya, ya sudah sekarang harus bertanggung jawab dan tidak boleh lepas tangan. Kami kembalikan kepada pemerintah," tegasnya.

Perlu diketahui, Kemenhub menyarankan untuk membangkitkan Merpati menjadi perusahaan baru yang sehat harus dibangkrutkan dulu.

"Idealnya bangkrutin dulu. Buat perusahaan yang baru, jadi aturannya jelas," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bhakti.

Membuat perusahaan baru dengan lebih dulu membangkrutkan Merpati dinilai sebagai opsi terbaik. Jika tidak, peraturan dan budaya perusahaan lama masih akan melekat dan berujung pada tidak berkembangnya perusahaan.

"Kalau masih ikut Merpati lama susah. Pasti terbentur aturan perusahaan lama," lanjutnya.

Berdasarkan neraca keuangan yang sudah dipelajarinya, Merpati memang sudah tidak layak terbang. Tapi, Merpati masih punya kesempatan di kelas penerbangan feeder. Penerbangan ini biasanya melayani rute pendek di daerah pedalaman seperti Ambon-Papua.

"Memang Merpati harus ke feeder dulu. Nanti berkembanglah di sana. Kalau harus bertarung dengan pesawat besar pasti tidak akan berhasil," tandas Herry. (Fik/Ndw)

Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini