Sukses

Miliarder Takut Dicemooh Warga Karena Kaya Raya

Para miliarder merasa gelisah dan cemas dengan kebencian yang semakn jelas diperlihatkan para penduduk miskin terhadap mereka.

Kesenjangan antara si kaya dan si miskin seolah menjadi masalah yang belarut-larut. Bahkan para miliarder di Amerika Serikat (AS) merasa gelisah dan cemas dengan kebencian yang semakn jelas diperlihatkan para penduduk menengah ke bawah di negaranya.

Seperti dikutip dari CNBC, Senin (17/2/2014), sebuah jajak pendapat baru dari American Express Publishing dan Harrison Group menemukan, para miliarder saat ini tidak lagi senang dipandang menjadi orang kaya. Saat ini, hanya sepertiga miliarder di AS yang merasa senang saat masyarakat mengenalinya sebagai orang kaya.

Jumlah tersebut telah menurun dari angka 40% tahun lalu. Bahkan lebih baik dari 2010 saat jumlah miliarder yang bangga dengan statusnya meningkat hingga 53%.

Sementara itu, 28% miliarder menyatakan dirinya khawatir menjadi cemoohan warga karena berada di level teratas secara ekonomi. Jumlah itu meningkat dari 24% miliarder dengan perasaan serupa pada kuartal I 2013.

Pengusaha super kaya, Tom Perkins menilai masyarakat terlalu berlebihan memandang kekayaan para miliarder. Maklum, beberapa penelitian menunjukkan para miliarder cenderung sensitivf membiacarakan kesenjangan sosial yang cenderung menyerang posisinya sebagai orang kaya.

Namun, satu hal yang pasti. Orang-orang yang bekerja keras untuk mencapai kesuksesan tertinggi akan memperoleh balasan yang sebanding dengan usahanya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini