Sukses

Tambah Armada, Basarnas Rogoh Kocek Rp 370 Miliar

Badan SAR Nasional akan menambah dua unit helicopter hasil rakitan PT Dirgantara Indonesia untuk menunjang kegiatan perseroan.

Badan SAR Nasional (Basarnas) berencana mengadakan dua unit lagi helicopter Douphin 365N3 hasil rakitan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

"Ke depan untuk tahun 2014-2015 Basarnas akan mengadakan dua unit lagi pesawat dengan jenis yang sama, sehingga kemampuan tindak awal operasi SAR oleh Basarnas diharapkan akan lebih optimal," jelas Sekretaris Utama Basarnas, Max Ruland B dalam keterangannya, Rabu (19/2/2014).

Total anggaran tersebut untuk saat ini masih dalam proses pengajuan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal itu dilakukan agar menggunakan skema multi years pada 2014-2015. Kemarin, Basarnas telah mendatangkan setidaknya dua unit helicopter Douphin 365N3.

Saat ini, ia mengungkapkan Basarnas masih kekurangan armada helikopter. Dari 10 helikopter BO 105, hanya enam yang bisa terbang, sisanya dalam perbaikan. Dengan bertambahnya dua armada kemarin, maka Basarnas memiliki 12 unit helicopter.

"Dua unit sebelumnya anggarannya Rp 270 miliar," jelas Max.

Seperti diketahui, Basarnas telah menerima dua helicopter kemarin yang dilakukan di lapangan udara Pondok Cabe, Jakarta.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Andi Alisyahbana mengungkapkan, helicopter tersebut dirancang kusus untuk penyelamatan yang sangat sesuai dalam menunjang kinerja Basarnas.

"Pada beberapa waktu belakangan berbagi macam musibah terjadi di tanah lain. Hal tersebut memerlukan penanganan cepat dan aman, sehingga helicopter ini menunjang kinerja Basarnas," kata Andi.

Andi menambahkan, helicopter ini sudah dilengkapi dengan peralatan penyelamatan berupa hoist untuk menarik atau mengvakuasi korban. Selain itu juga dilengkapi dengan radar cuaca untuk mendukung operasi SAR pada segala medan. (Yas/Ahm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.