Sukses

Tsunami di Balik Kesuksesan Susi Air Pikat Hati Pembaca

Siapa sangka berdirinya sebuah maskapai penerbangan berawal dari bencana Tsunami di Aceh. Itulah kisah Susi Air yang pikat hati pembaca.

Siapa sangka berdirinya sebuah maskapai penerbangan ternyata berawal dari bisnis ikan dan lobster. Itulah kisah dibalik kesuksesam Susi Air, sebuah maskapai penerbangan nasional yang fokus menerbangkan pesawatnya ke daerah terpencil.

Pada awal berdirinya, Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air, membutuhkan akomodasi untuk mengirimkan barang berupa hasil laut ke eksportir di Jakarta. Untuk itulah dia membeli pesawat khusus. Namun bencana tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 membuat semua berubah.

Pesawat miliknya dipakai untuk mengirimkan bantuan untuk korban bencana di Aceh Dari situlah, Susi akhirnya memutuskan untuk fokus membuka usaha penerbangan komersil pada 15 Januari 2005.

Kisah sukses istri Christian von Strombeck membangun bisnis maskapai Susi Air tersebut menjadi informasi yang paling banyak dibaca pembaca Liputan6.com, Kamis (20/12/2014).

Tak hanya soal Susi Air, cerita pilu soal tenaga honorer K2 yang gagal diangkat juga paling diburu masyarakat sepanjang hari ini.
Salah satu yang menarik yaitu kisah Sofyanto guru honorer di dekat Gunung Krakatau yang gagal menjadi CPNS. Padahal, dia telah mengabdi belasan tahun.

Dari puluhan berita yang disajikan hari ini, berikut lima artikel yang paling dicari pembaca:

1. Tsunami Mengubah Jalan Hidup Pemilik Susi Air

Susi Pudjiastuti mengaku tidak pernah berniat untuk membangun sebuah perusahaan maskapai penerbangan. Niatnya membeli pesawat awalnya hanya untuk mengirimkan ikan dan lobster ke eksportir di Jakarta. Tujuannya agar ikan yang dikirim tetap dalam keadaan segar.

Hingga Tsunami terjadi di Aceh pada 26 Desember 2014, dua pesawat Cessna Grand Caravan pertama Susi Air dipesan, langsung digunakan untuk membantu pengiriman peralatan dan obat-obatan bagi regu penolong. Tak lama, Susi dan istri Christian von Strombeck  membangun usaha penerbangan komersil pada 15 Januari 2005.

2. Luapan Kekecewaan Honorer K2 yang Tak Lulus Jadi CPNS

Lebih dari sepekan daftar kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur honorer kategori dua (K2) diumumkan. Hingga kini, sudah ada 150.973 tenaga honorer yang sudah dinyatakan lulus tes CPNS oleh Panitia Seleksi Nasional.

Bagi yang lulus tentu saja bergembira karena impiannya menjadi kenyataan. Namun untuk tenaga honorer yang gagal, tentu harus menelan pil pahit. Sedih, kecewa, khawatir, marah semua bercampur aduk menyelimuti perasaan para tenaga honorer.

3. Perkasa Lagi, Kurs Referensi Rupiah Bertengger di 11.772/US$

Usai melemah dua hari berturut-turut, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya kembali menguat. Rupiah di pasar Jakarta Interbank Sopt Dollar Rate (JISDOR) tercatat naik 78 poin.

Data kurs referensi JISDOR yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), mencatat rupiah berada di level 11.772 per dolar AS. Rupiah kembali menguat dari penutupan sehari sebelumnya di level 11.850 per dolar AS.

4. Subsidi Dicabut, Listrik di Karimunjawa Cuma Nyala 3,5 Jam

Masyarakat di Kepulauan Karimunjawa hanya dapat menikmati listrik selama 3,5 jam dalam sehari karena adanya larangan penggunaan solar subsidi.  Operasional listrik awalnya beroperasi enam jam dari pukul 18.00 WIB hingga  06.00 WIB. Sementara saat ini listrik cuma beroperasi mulai pukul 18.00 WIB-21.30 WIB.


5. Sentimen The Fed Bikin Harga Emas Turun

Harga emas tergelincir setelah berada di level tertinggi didorong aksi jual investor untuk merealisasikan keuntungan. Selain itu, pembelian fisik mulai turun.

Harga emas untuk kontrak April turun US$ 4 atau 0,40% ke level US$ 1.320,4 per ounce. Penurunan harga emas ini dipicu dari aksi ambil untung investor mengantisipasi risalah pertemuan The Federal Open Market Committee. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini